Seorang pengepul kerajinan tali ijuk, Astuti (28), di Temanggung, Jumat, mengatakan hasil industri rumah tangga tersebut dipasarkan, antara lain ke Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Padang, dan Lombok.

Ia menyebutkan permintaan paling banyak saat ini dari Lampung dan Padang, seminggu sekali mengirim tali ijuk ke daerah tersebut. Sekali pengiriman minimal 1.000 gulung dengan panjang satu gulung 20 meter.

"Sekali kirim mencapai lima karung, untuk daerah Sumatera maupun Lombok pengiriman kami titipkan bus," katanya.

Ia menuturkan omset penjualan sebulan sekitar Rp20 juta hingga Rp30 juta.

Ia mengatakan selama ini mudah untuk mendapatkan bahan bakunya, selain Temanggung juga mengambil dari Batang, Pekalongan, dan Sukorejo.

Menurut dia, penggunaan tali ijuk serbaguna, antara lain di proyek bangunan, tali jangkar, dan untuk budi daya mutiara.

"Tali ijuk ini kalau terkena air tidak membusuk tetapi justru semakin kuat," katanya.

Ia mengatakan jumlah perajin tali ijuk di Dusun Bringin, Desa Tegalsari, Kecamatan Kedu, ada sekitar 60 orang.

Seorang perajin tali ijuk, Romiyati (40) mengatakan harga ijuk Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram.

Ia menuturkan ijuk dengan kualitas bagus, setiap satu kilogram ijuk bisa menjadi satu gulung tali dengan panjang 20 meter dan jika dijual ke pengepul Rp8.000 per gulung.

Ia menyebutkan sehari bisa membuat 10 gulung tali ijuk.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024