"Mahasiswa Unhas ini berhasil meraih penghargaan terbaik setelah mengikuti kompetisi tingkat ASEAN di kampus Universitas Gadja Mada, Yogyakarta," kata Wakil Rektor III Unhas Dr Ir Abd Rasyid J,M.Si di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, tim Unhas ini mengangkat penelitian berjudul The Effectivity of Dangke (Dairy Product from Enrekang, South Sulawesi) to Reduce Number of Streptococcus in Dental Plaque yang dipresentasikan dalam Bahasa Inggris.
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, pihaknya terus memacu agar mahasiswa Unhas lainnya juga bisa terus bisa berprestasi di bidang penalaran.
"Beberapa kali mahasiswa Unhas telah menjuarai kegiatan penalaran tingkata nasional. Sekarang kita mencoba membidik lagi prestasi internasional di bidang penalaran ini," ujarnya.
Ridhayani bersama Irma Ariany meneliti mengenai Dangke. Dangke merupakan makanan tradisional dan memiliki efek yang baik untuk kesehatan gigi.
Dangke adalah makanan tradisional dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang perlu dilestarikan.
"Dangke memiliki potensi sebagai makanan non-kariogenik yang dapat menghambat pembentukan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang," jelas Irma.
Adapun awal pemilihan Dangke sebagai objek penelitiannya, lanjut dia, melalui seleksi sejumlah abstrak, akhirnya 10 tim yang terpilih sebagai final untuk melakukan presentasi diantaranya dua tim dari Universitas Hasanuddin, dua tim dari Universitas Airlangga, satu tim dari Universitas Indonesia, satu tim dari Universitas Jember dan empat tim dari Universitas Gadjah Mada.
Dia mengatakan, tim Unhas ini mengangkat penelitian berjudul The Effectivity of Dangke (Dairy Product from Enrekang, South Sulawesi) to Reduce Number of Streptococcus in Dental Plaque yang dipresentasikan dalam Bahasa Inggris.
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, pihaknya terus memacu agar mahasiswa Unhas lainnya juga bisa terus bisa berprestasi di bidang penalaran.
"Beberapa kali mahasiswa Unhas telah menjuarai kegiatan penalaran tingkata nasional. Sekarang kita mencoba membidik lagi prestasi internasional di bidang penalaran ini," ujarnya.
Ridhayani bersama Irma Ariany meneliti mengenai Dangke. Dangke merupakan makanan tradisional dan memiliki efek yang baik untuk kesehatan gigi.
Dangke adalah makanan tradisional dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang perlu dilestarikan.
"Dangke memiliki potensi sebagai makanan non-kariogenik yang dapat menghambat pembentukan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang," jelas Irma.
Adapun awal pemilihan Dangke sebagai objek penelitiannya, lanjut dia, melalui seleksi sejumlah abstrak, akhirnya 10 tim yang terpilih sebagai final untuk melakukan presentasi diantaranya dua tim dari Universitas Hasanuddin, dua tim dari Universitas Airlangga, satu tim dari Universitas Indonesia, satu tim dari Universitas Jember dan empat tim dari Universitas Gadjah Mada.