"Adapun realisasinya hingga akhir Desember 2015 sebesar Rp259,22 miliar atau 101,54 persen," ujarnya di Kudus, Selasa.

Pada tahun lalu, kata dia, pencapaian PAD Kudus juga sesuai target, meskipun tidak sebesar tahun ini.

Target PAD 2015 sebesar Rp255,27 miliar, kata dia, berasal dari empat jenis penerimaan.

Di antaranya, pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah.

Dari keempat jenis penerimaan tersebut, lanjut dia, hanya pajak daerah yang berhasil melampaui target, sedangkan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terealisasi 100 persen.

Selain itu, kata dia, pajak daerah juga memberikan sumbangan terbesar untuk PAD Kudus sebesar 30,75 persen.

Adapun besarnya target untuk masing-masing penerimaan, yakni untuk pajak daerah ditarget sebesar Rp71,51 miliar dan terealisasi sebesar Rp78,85 miliar atau 110,26 persen.

Sementara target PAD dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, kata dia, ditargetkan sebesar Rp8,05 miliar dan terealisasi sebesar Rp8,051 miliar atau 100 persen.

Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, meliputi deviden yang diperoleh dari keuntungan beberapa perusahaan daerah.

Di antaranya, dari PDAM Kudus sebesar Rp819, 83 juta, PD BPR Bank Pasar Rp785,31 juta, dan BPR BKK Jati Rp277,4 juta.

Selain itu, ada pula masukan dari bagian laba penyertaan modal perusahaan swasta, yakni dari Bank Jateng sebesar Rp6,17 miliar.

Untuk pemasukan dari lain-lain PAD yang sah ditargetkan sebesar Rp156,574 miliar dengan realisasi sebesar Rp154,123 miliar atau 98 persen dan hasil retribusi daerah terealisasi Rp18,197 miliar atau 95,09 persen dari target sebesar Rp19,14 miliar.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024