Ketua Panitia Kejuaraan Panjat Tebing Temanggung 2016 Mugiyono di Temanggung, Sabtu, menyebutkan asal sejumlah atlet tersebut, yakni dari Kabupaten Temanggung, Magelang, Purworejo, Kebumen, Banumas, Pekalongan, Pati, Semarang, dan Kota Magelang.
Kejuaraan yang berlangsung pada tanggal 9 sampai 10 Januari 2016 tersebut digelar di Taman Kawedanan, Kecamatan Parakan, Temanggung.
Ia menjelaskan bahwa kejuaraan itu sebagai ajang para atlet panjat tebing dan juga sebagai sosialisasi pada masyarakat Temanggung tentang olahraga panjat tebing.
"Kejuaraan ini baru kali pertama diselenggarakan di Temanggung dan ternyata peminatnya cukup banyak. Kejuaraan ini untuk mencari bibit-bibit atlet panjat tebing dan kejuaraan ini tanpa diikuti atlet pelatda," katanya.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Temanggung Ripto Susilo mengatakan semula kejuaraan ini hanya untuk atlet eks Keresidenan Kedu. Namun, faktanya daerah lain menujukkan antusias tinggi untuk ambil bagian sebagai peserta.
"Akhirnya membuka pendaftaran peserta secara lebih luas untuk lingkup Jawa Tengah. Ada untungnya juga, kejuaraan menjadi makin kompetitif," katanya.
Ia menuturkan bahwa kejuaraan itu mempertandingkan dua nomor, yakni speed classic dan interval bolder yang menggunakan dinding setinggi 12.
Para peserta dibagi atas tiga kelompok umur. Kelompok C untuk usia 7 hingga 11 tahun, kelompok B 12 hingga 16 tahun, dan kelompok A lebih dari 17 tahun.
"Melalui kejuaraan ini kami berharap muncul bibit-bibit baru atlet panjat tebing yang potensial yang nantinya bisa mewakili Jawa Tengah," katanya.
Kejuaraan yang berlangsung pada tanggal 9 sampai 10 Januari 2016 tersebut digelar di Taman Kawedanan, Kecamatan Parakan, Temanggung.
Ia menjelaskan bahwa kejuaraan itu sebagai ajang para atlet panjat tebing dan juga sebagai sosialisasi pada masyarakat Temanggung tentang olahraga panjat tebing.
"Kejuaraan ini baru kali pertama diselenggarakan di Temanggung dan ternyata peminatnya cukup banyak. Kejuaraan ini untuk mencari bibit-bibit atlet panjat tebing dan kejuaraan ini tanpa diikuti atlet pelatda," katanya.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Temanggung Ripto Susilo mengatakan semula kejuaraan ini hanya untuk atlet eks Keresidenan Kedu. Namun, faktanya daerah lain menujukkan antusias tinggi untuk ambil bagian sebagai peserta.
"Akhirnya membuka pendaftaran peserta secara lebih luas untuk lingkup Jawa Tengah. Ada untungnya juga, kejuaraan menjadi makin kompetitif," katanya.
Ia menuturkan bahwa kejuaraan itu mempertandingkan dua nomor, yakni speed classic dan interval bolder yang menggunakan dinding setinggi 12.
Para peserta dibagi atas tiga kelompok umur. Kelompok C untuk usia 7 hingga 11 tahun, kelompok B 12 hingga 16 tahun, dan kelompok A lebih dari 17 tahun.
"Melalui kejuaraan ini kami berharap muncul bibit-bibit baru atlet panjat tebing yang potensial yang nantinya bisa mewakili Jawa Tengah," katanya.