Selain Ajeng Anindya, untuk kategori atlet putra diberikan kepada atlet wushu Yusuf Widiyanto yang berhasil menjadi juara dunia wushu nomor sanda (perkelahian bebas) pada kejuaraan dunia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ajeng Anindya mendapat penghargaan KONI Award karena berhasil meraih medali emas pada SEA Games 2011 yaitu di nomor 1.500 dan 10 ribu meter poin to point. "Saya berharap penghargaan ini bisa memacu saya untuk tampil maksimal pada PON XIX/2016 Jabar," katanya.

Menurut dia, dirinya menargetkan bisa meraih dua medali emas dari nomor spesialisasinya itu. "Spesialisasi saya memang di nomor jarak menengah dan jauh," katanya menegaskan.

Selain kedua atlet tersebut peneriam KONI Award lainnya adalah Gubernur Ganjar Pranowo untuk kategori pegiat olahraga, kemudian Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi (pejabat publik dari unsur legislatif), Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (pejabat publik dari unsur eksekutif).

Kemudian Sekda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono (kategori birokrasi), Rektor Unnes Semarang Fathur Rokhman (unsur perguruan tinggi), mantan Ketua KONI Jateng Sudiro Atmoprawiro (tokoh olahraga), Benny Riyanto (akademisi), Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin (tokoh masyarakat).

Kemudian Pemerintah Kota Magelang (kategori kabupaten/kota), KONI Kota Tegal (kategori KONI kota/kabupaten), serta Pengprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Tengah (kategori pengurus cabang olahraga).

Jumlah penerima KONI Award 2015 ini sebanyak 14 yang dipilih oleh tim penjaringan yang dibentuk KONI Jateng dengan melibatkan Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Jateng.

Gubernur Jawa Tengah pada pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jateng mengatakan pihaknya mengajak semua orang untuk peduli kepada olahraga.

Sekarang ini, lanjut dia, dirinya mulai membenahi fasilitas olahraga yang ada di Jawa Tengah. "Saya mengajak peran swasta untuk pembangunan venue olahraga," katanya.

Pada RAT KONI Jateng ini mengambil tema "Satukan Tekad, Tingkatkan Prestasi, Jateng Juara". Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman yang hadir pada acara tersebut mengatakan, kalau melihat tema pada RAT ini dirinya akan menambahkan meningkatkan prestasi dengan partisipasi pemerintah.

Ia menambahkan, pada 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggara Asian Games yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. "Yang menjadi pertanyaan banyak orang tentunya sebagai tuan rumah Indonesia bisa mencapai peringkat berapa?," katanya.

Menurut dia, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962 dan saat itu bisa menempati urutan kedua. "Sekarang ini tentunya kita harus bisa mencapai peringkat 10-12 di Asia, kalau untuk mencapai peringkat satu hingga tiga tampaknya sulit karena di sana ada Tiongkok, Korea Selatan, Jepang," katanya.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024