Sekretaris Umum Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Jawa Tengah Evie Liana Dewi kepada wartawan di Semarang, Selasa, mengatakan hasil yang dicapai pada babak kualifikasi PON tersebut sesuai dengan harapan.
"Pada babak kualifikasi tersebut kami menurunkan empat pasangan dan semuanya berhasil meraih medali dan lolos ke PON XIX." katanya.
Keempat pasangan yang lolos ke pesta olahraga multieven empat tahunan di Jabar mendatang adalah Frans Satya Wijaya/Nadia Lutfina Wijaya, Lee Irvan Tannama/Jean Karen Wijaya, Gregorius Adiwijaya/Suci Restyawati, serta Yohanes Michael DP/Michelle Fernanda Setyawan.
Pada babak kualifikasi PON wilayah A di Grand Eastern Ballroom Bandung, Jabar, Jumat (16/10), Jateng berhasil meraih tujuh medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Hasil ini menempatkan Jateng sebagai juara umum pada pra-PON tersebut.
Pasangan Frans/Nadia menyumbangkan tiga medali emas dari nomor "free for all tango", "free for all slow fox", dan amateur standar latin. Kemudian empat emas lainnya direbut oleh pasangan Lee Irvan/Jean Karen pada nomor "pre amateur latin", "rissing star latin", "free for all rumba", dan "free for all samba".
Kemudian medali perak direbut Gregorius Adi/Suci di nomor "free for all waltz" dan "pre amateur standard", kemudian Yohanes/Michelle di nomor "free for jive". Dua perunggu direbut Gregorius Adi/Suci di nomor "rissing star standard" dan "free for all standard".
"Pada awalnya kami bertumpu pada pasangan Frans/Nadia dan Lee Irvan/Jean Karena, tetapi perkembangannya ternyata dua pasangan lainnya Gregorius/Suci dan Yohanes/Michelle tampil sangat bagus," katanya.
Pada wilayah A ini, Jateng bersaing dengan atlet dari DI Yogyakarta, Papua Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, dan Bali.
Ia menambahkan, pada pelatda sekarang ini cabang olahraga ini hanya mendapat kuota dari KONI Jateng tiga pasangan yaitu Frans/Nadia, Lee Irvan/Jean karen, serta Gregorius Adi/Suci.
Dia berharap pada 2016, KONI Jateng bisa menambah kuota atlet untuk cabang olahraga dansa. "Dengan hasil babak kualifikasi ini maka Jateng mendapat kuota delapan pasangan, tetapi kami baru mampu memenuhi empat pasang," kata Evie.
"Pada babak kualifikasi tersebut kami menurunkan empat pasangan dan semuanya berhasil meraih medali dan lolos ke PON XIX." katanya.
Keempat pasangan yang lolos ke pesta olahraga multieven empat tahunan di Jabar mendatang adalah Frans Satya Wijaya/Nadia Lutfina Wijaya, Lee Irvan Tannama/Jean Karen Wijaya, Gregorius Adiwijaya/Suci Restyawati, serta Yohanes Michael DP/Michelle Fernanda Setyawan.
Pada babak kualifikasi PON wilayah A di Grand Eastern Ballroom Bandung, Jabar, Jumat (16/10), Jateng berhasil meraih tujuh medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Hasil ini menempatkan Jateng sebagai juara umum pada pra-PON tersebut.
Pasangan Frans/Nadia menyumbangkan tiga medali emas dari nomor "free for all tango", "free for all slow fox", dan amateur standar latin. Kemudian empat emas lainnya direbut oleh pasangan Lee Irvan/Jean Karen pada nomor "pre amateur latin", "rissing star latin", "free for all rumba", dan "free for all samba".
Kemudian medali perak direbut Gregorius Adi/Suci di nomor "free for all waltz" dan "pre amateur standard", kemudian Yohanes/Michelle di nomor "free for jive". Dua perunggu direbut Gregorius Adi/Suci di nomor "rissing star standard" dan "free for all standard".
"Pada awalnya kami bertumpu pada pasangan Frans/Nadia dan Lee Irvan/Jean Karena, tetapi perkembangannya ternyata dua pasangan lainnya Gregorius/Suci dan Yohanes/Michelle tampil sangat bagus," katanya.
Pada wilayah A ini, Jateng bersaing dengan atlet dari DI Yogyakarta, Papua Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, dan Bali.
Ia menambahkan, pada pelatda sekarang ini cabang olahraga ini hanya mendapat kuota dari KONI Jateng tiga pasangan yaitu Frans/Nadia, Lee Irvan/Jean karen, serta Gregorius Adi/Suci.
Dia berharap pada 2016, KONI Jateng bisa menambah kuota atlet untuk cabang olahraga dansa. "Dengan hasil babak kualifikasi ini maka Jateng mendapat kuota delapan pasangan, tetapi kami baru mampu memenuhi empat pasang," kata Evie.