"Akar persoalan tragedi Mina adalah pengelolaan haji, utamanya keselamatan dan keamanan jemaah," kata Fajar di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, Fajar melihat insiden Mina itu dimanfaatkan sejumlah pihak yang menyeret persoalan ini menjadi konflik Sunni dan Syiah.

Soal sikap kritis Iran terhadap Arab Saudi soal pengelolaan haji, Fajar menganggap hal itu agar ditempatkan secara proporsional.

Sikap keras Pemerintah Iran terhadap Saudi, kata dia, wajar dilakukan mengingat lebih dari 100 warganya meninggal dunia akibat insiden di Tanah Suci.

Tragedi Mina, lanjut dia, bukanlah yang pertama terjadi tapi berulang sampai memakan korban jiwa. Sebelumnya insiden serupa terjadi pada 1999 di terowongan Mina.

Ke depannya, Fajar mengharapkan agar Pemerintah Arab Saudi bersikap lebih terbuka dan menyatakan bertanggungjawab penuh atas tragedi yang terjadi.

Sementara itu, Fajar meminta masyarakat Indonesia agar lebih jernih dalam melihat tragedi Mina karena menyangkut keselamatan jutaan anggota jemaah haji. Dengan kata lain, dia berharap agar masyarakat tidak mudah larut dalam pemikiran tragedi Mina erat kaitannya dengan konflik Sunni-Syiah.

"Kita tidak ingin rentannya keselamatan jemaah haji ditutupi oleh fanatisme sektarian. Ini sangat membahayakan," katanya.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024