"Dengan demikian, hingga Agustus 2015 telah tersalur sebanyak 67,87 persen dari rencana alokasi tahun ini sebanyak 6,51 juta tabung," ujarnya di Kudus, Jumat.

Berdasarkan catatan permintaan selama delapan bulan terakhir, kata dia, paling tinggi permintaan terjadi pada bulan Juli 2015 yang mencapai 627.280 tabung.

Peningkatan tersebut, kata dia, karena bertepatan dengan Lebaran 2015 sehingga banyak masyarakat yang membutuhkan komoditas bersubsidi tersebut.

Sementara permintaan elpiji bersubsidi selama Agustus 2015, lanjut dia, mengalami penurunan karena tercatat hanya 561.040 tabung.

"Permintaan masyarakat bulan itu masih lebih rendah dibandingkan dengan permintaan bulan Juni 2015 yang mencapai 568.320 tabung," ujarnya.

Dalam rangka pemerataan, kata dia, di Kudus sudah ada penambahan pangkalan elpiji di beberapa desa yang sebelumnya belum ada pangkalannya.

Tersedianya pangkalan di masing-masing desa, diharapkan tidak ada lagi kesulitan warga dalam mendapatkan elpiji bersubsidi tersebut.

Meskipun ada penambahan pangkalan elpiji bersubsidi, kata dia, pasokannya hingga akhir tahun 2015 dipastikan terpenuhi.

Apalagi, lanjut dia, saat ini masih tersedia alokasi elpiji hingga akhir Desember 2015 sebanyak 2,1 juta tabung.

Meskipun kebutuhan elpiji bakal tercukupi, kata dia, pemakaiannya tetap diawasi guna menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan.

Penyaluran elpiji 3 kg di Kabupaten Kudus dilakukan oleh delapan agen elpiji.

Kedelapan elpiji tersebut, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, dan PT Lutfi Andalusia.

Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kg yang menyalurkannya kepada masyarakat sebanyak 665 pangkalan.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024