"Keseluruhan debit air dari 21 sumber air PDAM Temanggung mencapai 358 liter per detik dalam kondisi normal, saat ini debit air tinggal 300 liter per detik," kata Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM Tirto Agung, Lambang Megawanto di Temanggung, Selasa.
Ia mengatakan kemarau berkepanjangan membuat 21 sumber air yang dikelola PDAM Tirto Agung semakin parah, hingga pertengahan September 2015 penurunan debit air antara 30 hingga 50 persen.

Menurut dia penurunan debit air paling parah hingga 50 persen terjadi di sumber air Tuk Mulyo.

Pada kondisi normal, katanya debit air di Tuk Mulyo mencapai 75 liter per detik, saat ini tinggal 35 hingga 40 liter per detik. Adapun penurunan debit di 20 sumber air lainnya sekitar 10 hingga 15 liter per detik.

"Penurunan debit air Tuk Mulyo membuat pelayanan kepada 11.000 pelanggan PDAM di Kecamatan Temanggung terganggu. Aliran air ke pelanggan mengecil, tetapi belum sampai mati total karena masih dibantu aliran dari mata air lainnya," katanya.

Ia menuturkan kesulitan air juga dialami pelanggan PDAM di Tegowanu, Kecamatan Kaloran. Di daerah tersebut pihak PDAM melakukan droping air bersih ke pelanggan.

Ia mengatakan bagi pelanggan di Kecamatan Temanggung, pihaknya terus berupaya memperbaiki kebocoran pipa agar tidak semakin menyulitkan pelanggan dalam mengakses air bersih dari PDAM.

Secara umum, katanya, pihaknya berupaya mengatur aliran air agar ada pemerataan dalam distribusi air ke pelanggan.

Ia mengimbau pelanggan untuk memiliki bak air yang bisa digunakan untuk menampung air pada malam hari. Pada beban puncak pagi hari, semua pelanggan membuka kran air sehingga ada kran tidak mengalir airnya.

"Jika memiliki bak air, malamnya sudah diisi air, maka saat beban puncak itu pelanggan bersangkutan tetap cukup air," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024