Chief Marketing Officer Evercoss, Ricky Tanudibrata, mengatakan, saat ini Inisiatif DNA (atau Perangkat, Jaringan, dan Aplikasi) sudah berlangsung untuk angkatan pertama di enam SMK Indonesia.
“Ke depannya kami akan menargetkan 100 SMK di Jawa Timur, 100 SMK di Jawa Tengah, 100 SMK di Jawa Barat dan 100 SMK di Sumatera,†kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Pada tahap awal, bentuk kerjasama yang dijalin Evercoss dengan SMK dengan memberi pelatihan selama satu minggu penuh kepada para guru SMK.
Pelatihan diberikan secara intensif dan bersertifikat dari tim Evercoss dan Meruvian seputar topik DNA. Lalu, Evercoss dan Meruvian akan berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengintegrasikan konten DNA yang telah diajarkan ke dalam kurikulum pendidikan siswa selama dua semester.
Selanjutnya, para guru akan mengajarkan topik DNA kepada para murid menggunakan fasilitas dan komponen yang sudah disediakan, sambil diawasi oleh pihak Evercoss dan Meruvian.
Nantinya, para murid yang lulus juga akan menerima sertifikasi yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi di bidang perangkat, jaringan, dan aplikasi.
Ke depan, Evercoss menargetkan program tersebut dapat berjalan di 400 SMK (100 di Jawa Timur, 100 di Jawa Tengah, 100 di Jawa Barat, 100 di Sumatera) yang disiapkan untuk menjadi teknopreneur muda.
“Harapannya, para siswa SMK akan memiliki pengetahuan dan kemampuan ICT yang cukup sebagai bekal di dunia kerja nanti. Mereka juga akan memiliki peluang meniti karir di Evercoss dan operator telekomunikasi yang bekerja sama nantinya dengan bekal ilmu DNA yang sudah didapatkan," ujar Tanudibrata.
"Evercoss memiliki aspirasi menghubungkan setiap orang ke berbagai peluang dan kesempatan baru dengan menggunakan smartphone berkualitas, dan ini salah satu cara mencapai hal itu,†sambung dia.
Untuk merealisasikan Program Inisiatif DNA, menurut dia, diperlukan kurikulum tersendiri. Untuk kurikulum Perangkat, lembaga pendidikan SMK akan mempelajari ilmu-ilmu seputar perangkat keras dari ponsel fitur (feature phone), smartphone, dan tablet Android yang disediakan Evercoss.
“Kami sudah menyiapkan sekitar 90.000 unit ponsel untuk dihibahkan secara bertahap kepada SMK yang sudah menjalin kerjasama dengan progam Inisiatif DNA Evercoss,†kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada tahap awal para murid akan mempelajari setiap komponen dan teknologi perangkat keras dengan cermat, lalu akan dilatih untuk membongkar pasang dan merakit ulang setiap produknya, serta mendapat panduan tentang perbaikan produk.
Di bagian Jaringan, Evercoss dan Meruvian akan menggandeng salah satu operator ternama untuk mengajarkan para siswa tentang seluk beluk jaringan telekomunikasi.
Sedangkan di bagian apikasi, Meruvian akan mengajarkan ilmu perangkat lunak (software) yang dibutuhkan untuk menciptakan konten dalam sistem operasi Android.
Beberapa hal yang akan diajarkan mencakup praktek penggunaan berbagai teknologi perangkat lunak Android terbaru seperti HotKnot dan Smart Access.
Para siswa juga akan mempelajari bahasa pemrograman Java dan HTML5 yang sangat penting dalam pengembangan sistem operasi Android.
Dengan ilmu ini, para siswa diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang dan kesempatan untuk ikut berprestasi menciptakan aplikasi dan konten yang bermanfaat di berbagai produk Android.
“Ke depannya kami akan menargetkan 100 SMK di Jawa Timur, 100 SMK di Jawa Tengah, 100 SMK di Jawa Barat dan 100 SMK di Sumatera,†kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Pada tahap awal, bentuk kerjasama yang dijalin Evercoss dengan SMK dengan memberi pelatihan selama satu minggu penuh kepada para guru SMK.
Pelatihan diberikan secara intensif dan bersertifikat dari tim Evercoss dan Meruvian seputar topik DNA. Lalu, Evercoss dan Meruvian akan berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengintegrasikan konten DNA yang telah diajarkan ke dalam kurikulum pendidikan siswa selama dua semester.
Selanjutnya, para guru akan mengajarkan topik DNA kepada para murid menggunakan fasilitas dan komponen yang sudah disediakan, sambil diawasi oleh pihak Evercoss dan Meruvian.
Nantinya, para murid yang lulus juga akan menerima sertifikasi yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi di bidang perangkat, jaringan, dan aplikasi.
Ke depan, Evercoss menargetkan program tersebut dapat berjalan di 400 SMK (100 di Jawa Timur, 100 di Jawa Tengah, 100 di Jawa Barat, 100 di Sumatera) yang disiapkan untuk menjadi teknopreneur muda.
“Harapannya, para siswa SMK akan memiliki pengetahuan dan kemampuan ICT yang cukup sebagai bekal di dunia kerja nanti. Mereka juga akan memiliki peluang meniti karir di Evercoss dan operator telekomunikasi yang bekerja sama nantinya dengan bekal ilmu DNA yang sudah didapatkan," ujar Tanudibrata.
"Evercoss memiliki aspirasi menghubungkan setiap orang ke berbagai peluang dan kesempatan baru dengan menggunakan smartphone berkualitas, dan ini salah satu cara mencapai hal itu,†sambung dia.
Untuk merealisasikan Program Inisiatif DNA, menurut dia, diperlukan kurikulum tersendiri. Untuk kurikulum Perangkat, lembaga pendidikan SMK akan mempelajari ilmu-ilmu seputar perangkat keras dari ponsel fitur (feature phone), smartphone, dan tablet Android yang disediakan Evercoss.
“Kami sudah menyiapkan sekitar 90.000 unit ponsel untuk dihibahkan secara bertahap kepada SMK yang sudah menjalin kerjasama dengan progam Inisiatif DNA Evercoss,†kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada tahap awal para murid akan mempelajari setiap komponen dan teknologi perangkat keras dengan cermat, lalu akan dilatih untuk membongkar pasang dan merakit ulang setiap produknya, serta mendapat panduan tentang perbaikan produk.
Di bagian Jaringan, Evercoss dan Meruvian akan menggandeng salah satu operator ternama untuk mengajarkan para siswa tentang seluk beluk jaringan telekomunikasi.
Sedangkan di bagian apikasi, Meruvian akan mengajarkan ilmu perangkat lunak (software) yang dibutuhkan untuk menciptakan konten dalam sistem operasi Android.
Beberapa hal yang akan diajarkan mencakup praktek penggunaan berbagai teknologi perangkat lunak Android terbaru seperti HotKnot dan Smart Access.
Para siswa juga akan mempelajari bahasa pemrograman Java dan HTML5 yang sangat penting dalam pengembangan sistem operasi Android.
Dengan ilmu ini, para siswa diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang dan kesempatan untuk ikut berprestasi menciptakan aplikasi dan konten yang bermanfaat di berbagai produk Android.