IT Infrastructure Summit 2015 mengangkat tema "the future of analytics, beyond big data" sebagai kelanjutan topik IT Infrastructure Summit tahun lalu yang fokus pada big data.
"Tema acara tahun ini dipilih untuk membantu para profesional bisnis dan IT lebih memahami dan merespon berbagai konsekuensi atas investasi big data dan analitik baik dalam hal bisnis, teknologi serta sosial. Kemampuan memahami kebutuhan pelanggan tidak cukup di era digital ini. Untuk sukses, organisasi harus bisa memprediksi kebutuhan dan berinovasi demi memenuhi keinginan pelanggan," kata Presiden Direktur CTI Group, Harry Surjanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan yang sama, Country Manager Enterprise Business Group Lenovo Indonesia, Vony Tjiu, mengatakan penggunaan sistem analitik sangat penting untuk meningkatkan profitabilitasnya.
Lembaga riset Gartner memprediksi bahwa tahun 2017, organisasi yang "predictive business performance metrics" meningkatkan profitabilitasnya sekitar 20 persen.
"Dengan bergabungnya System x server ke lini bisnis Lenovo, kini Lenovo menjadi perusahaan server x86 terbesar ketiga di dunia dengan peningkatan revenue hingga 30 persen quarter lalu. Semakin luasnya lini bisnis Lenovo juga berpengaruh pada besarnya volume data yang dihasilkan dan harus dikelola," kata dia.
"Hal ini juga dialami perusahaan yang terus berkembang. Hal ini menjadi fokus kami untuk membantu klien memperoleh business insights dengan lebih cepat dan mengolah kumpulan data untuk mendapat wawasan bisnis baru dengan risiko dan biaya yang efisien," kata Vony.
Untuk itu, Vony mengatakan perusahaan teknologi itu menjalin kerja sama dengan berbagai penyedia solusi dan software kelas dunia untuk memberi solusi terbaik bagi klien.
IT Infrastructure Summit 2015 didukung oleh lembaga riset Gartner, vendor-vendor IT seperti Lenovo, IBM, Hewlett-Packard (HP) serta media partner Antara News.
Untuk registrasi dan info lengkap terkait IT Infrastructure Summit 2015, kunjungi situs itinsfrastructuresummit.com.
"Tema acara tahun ini dipilih untuk membantu para profesional bisnis dan IT lebih memahami dan merespon berbagai konsekuensi atas investasi big data dan analitik baik dalam hal bisnis, teknologi serta sosial. Kemampuan memahami kebutuhan pelanggan tidak cukup di era digital ini. Untuk sukses, organisasi harus bisa memprediksi kebutuhan dan berinovasi demi memenuhi keinginan pelanggan," kata Presiden Direktur CTI Group, Harry Surjanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan yang sama, Country Manager Enterprise Business Group Lenovo Indonesia, Vony Tjiu, mengatakan penggunaan sistem analitik sangat penting untuk meningkatkan profitabilitasnya.
Lembaga riset Gartner memprediksi bahwa tahun 2017, organisasi yang "predictive business performance metrics" meningkatkan profitabilitasnya sekitar 20 persen.
"Dengan bergabungnya System x server ke lini bisnis Lenovo, kini Lenovo menjadi perusahaan server x86 terbesar ketiga di dunia dengan peningkatan revenue hingga 30 persen quarter lalu. Semakin luasnya lini bisnis Lenovo juga berpengaruh pada besarnya volume data yang dihasilkan dan harus dikelola," kata dia.
"Hal ini juga dialami perusahaan yang terus berkembang. Hal ini menjadi fokus kami untuk membantu klien memperoleh business insights dengan lebih cepat dan mengolah kumpulan data untuk mendapat wawasan bisnis baru dengan risiko dan biaya yang efisien," kata Vony.
Untuk itu, Vony mengatakan perusahaan teknologi itu menjalin kerja sama dengan berbagai penyedia solusi dan software kelas dunia untuk memberi solusi terbaik bagi klien.
IT Infrastructure Summit 2015 didukung oleh lembaga riset Gartner, vendor-vendor IT seperti Lenovo, IBM, Hewlett-Packard (HP) serta media partner Antara News.
Untuk registrasi dan info lengkap terkait IT Infrastructure Summit 2015, kunjungi situs itinsfrastructuresummit.com.