Aplikasi Vine Kids ini menyaring konten yang tidak pantas bagi anak-anak. Tidak ada kata-kata menyumpah, tindakan tidak sopan atau bentuk lain dari konten dewasa. Bahkan, terdapat penambahan karakter animasi dalam aplikasi ini.
Vine Kids yang awalnya diluncurkan untuk iPhone, akan menawarkan enam detik video yang dapat diputar ulang dari para pengguna Vine.
"Kami telah melihat dan mendengar dari orang tua, saudara, dan lain-lain, bahwa anak-anak cinta Vine," tulis pemilik Vine, Carolyn Penner, dalam posting blog mengumumkan aplikasi baru tersebut, seperti dikutip The Guardian.
Aplikasi ini dikembangkan oleh dua staf perusahaan selama Hack Week, ketika karyawan bekerja pada proyek-proyek sampingan.
"Idenya muncul saat percakapan kantor di awal Januari. Salah satu rekan saya sedang berbicara tentang putrinya berusia dua tahun yang sangat mencintai Vine, dia mengatakan dia berharap ada aplikasi terpisah ia bisa digunakan untuk lebih mudah melihat posting yang sesuai untuk anak-anak, "jelas Penner.
Peluncuran app ini sejalan dengan pertumbuhan aplikasi utama Vine yang diluncurkan Twitter pada bulan Januari 2013 tak lama setelah membeli aplikasi tersebut dari pengembang yang juga bernama Vine.
Pada bulan Agustus 2014, Vine mengatakan bahwa video tersebut telah ditonton lebih dari 100 juta orang per bulan melalui aplikasi maupun web.
Peluncuran Vine Kids ini bersamaan dengan meningkatnya perdebatan tentang penggunaan telepon pintar dan tablet bagi anak-anak.
Penilitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Boston University School of Medicine menyebutkan bahwa kebiasaan menggunakan gadget bagi anak-anak di usia yang sangat muda dapat membahayakan perkembangan sosial-emosional, serta keterampilan mereka.
Vine Kids yang awalnya diluncurkan untuk iPhone, akan menawarkan enam detik video yang dapat diputar ulang dari para pengguna Vine.
"Kami telah melihat dan mendengar dari orang tua, saudara, dan lain-lain, bahwa anak-anak cinta Vine," tulis pemilik Vine, Carolyn Penner, dalam posting blog mengumumkan aplikasi baru tersebut, seperti dikutip The Guardian.
Aplikasi ini dikembangkan oleh dua staf perusahaan selama Hack Week, ketika karyawan bekerja pada proyek-proyek sampingan.
"Idenya muncul saat percakapan kantor di awal Januari. Salah satu rekan saya sedang berbicara tentang putrinya berusia dua tahun yang sangat mencintai Vine, dia mengatakan dia berharap ada aplikasi terpisah ia bisa digunakan untuk lebih mudah melihat posting yang sesuai untuk anak-anak, "jelas Penner.
Peluncuran app ini sejalan dengan pertumbuhan aplikasi utama Vine yang diluncurkan Twitter pada bulan Januari 2013 tak lama setelah membeli aplikasi tersebut dari pengembang yang juga bernama Vine.
Pada bulan Agustus 2014, Vine mengatakan bahwa video tersebut telah ditonton lebih dari 100 juta orang per bulan melalui aplikasi maupun web.
Peluncuran Vine Kids ini bersamaan dengan meningkatnya perdebatan tentang penggunaan telepon pintar dan tablet bagi anak-anak.
Penilitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Boston University School of Medicine menyebutkan bahwa kebiasaan menggunakan gadget bagi anak-anak di usia yang sangat muda dapat membahayakan perkembangan sosial-emosional, serta keterampilan mereka.