"Kasus tersebut terdiri atas HIV 5.087 kasus, AIDS 4.306 kasus, dan 978 orang di antaranya meninggal dunia," katanya usai rapat koordinasi di Temanggung, Kamis.

Menurut dia, temuan 9.393 kasus itu, baru mencapai 52,20 persen dari estimasi KPA Nasional untuk Jawa Tengah yang pada tahun 2012 terdapat 17.993 warga terpapar HIV/AIDS.

Ia menyebutkan kasus tertinggi HIV/AIDS di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang mencapai 1.453 kasus, kemudian Kota Surakarta 636 kasus, Banyumas 584 kasus, Pati 510 kasus, dan paling kecil Rembang 180 kasus.

"Meskipun temuannya sedikit, bukan berarti kabupaten tersebut relatif aman sebab bisa jadi kasusnya besar hanya temuannya yang kecil," katanya.

Berdasar jenis kelamin, kata dia, kaum perempuan lebih banyak terpapar, yakni mencapai 61,4 persen, sedangkan laki-laki sebanyak 38,6 persen.

Berdasar distribusi kelompok umur, mereka yang berumur 25--29 tahun mencapai 21,2 persen, umur 30--34 (20,3 persen), 35--39 (17 persen), 40--44 (11,2 persen), dan terkecil umur 10--14 (0,4 persen), serta umur 0--4 tahun (3,7 persen).

Ia mengatakan bahwa penanganan HIV/AIDS di setiap kabupaten di Jawa Tengah dianggarkan dalam APBD setempat dan dikelola Komisi Penanggulangan AIDS.

Berdasar data 2013, dananya mencapai Rp2,853 miliar. Selain dana itu, masih ada dari donatur akumulasinya mencapai Rp7,01 miliar untuk tingkat Jateng.

Ia menuturkan, untuk mengurangi penyebaran HIV/AIDS, antara lain dilakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS, kampanye penggunaan kondom saat berhubungan seks, sedangkan pada pecandu narkoba dengan pengurangan segala dampak buruk yang diakibatkan penggunaan narkoba suntik.

Wakil Bupati Temanggung Irawan Prasetyadi mengatakan bahwa HIV/AIDS dan narkotika sebagai permasalahan internasional dan penanganannya harus bersama dengan melibatkan seluruh komponen secara berkelanjutan.

Ia mengatakan bahwa Pemkab Temanggung sangat mendukung penanganan HIV/AIDS dan narkotika.

"Bagi penderita untuk tidak dikucilkan dan mendapat pengobatan, sedangkan yang belum menderita dapat dicegah dari penularan," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024