"Kami mulai program mudik gratis Lebaran sejak 1991. Tahun ini, sudah yang ke-25 kali kami berangkatkan program mudik gratis," kata Presiden Direktur PT SIdomuncul Irwan Hidayat di Semarang, Jumat.

Menurut dia, para pemudik yang diberangkatkan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan antara 5-10 persen sehingga pada tahun ini setidaknya sudah lebih dari 300 ribu pemudik yang terfasilitasi.

Ia mengatakan Sidomuncul pada tahun ini menyediakan sebanyak 310 unit bus untuk program mudik gratis yang akan diberangkatkan pada 21 Juli 2014 dari area parkir barat Pekan Raya Jakarta (PRJ).

"Pada mudik gratis yang ke-25 ini, rencananya kami undang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melepas rombongan pemudik. Mudah-mudahan, beliau bisa hadir untuk melepas rombongan," katanya.

Irwan menjelaskan setiap tahun setidaknya ada sekitar 15-20 ribuan pemudik yang mengikuti program mudik gratis Sidomuncul untuk pulang ke kampung halamannya di berbagai daerah di Jawa dan DIY.

Ditanya dampak amblesnya Jembatan Comal yang menghubungkan Pemalang-Pekalongan, ia mengatakan secara umum mudik gratis tak terkendala karena kebanyakan pemudik berasal dari Cirebon, Pemalang, dan Solo.

"Pemudik yang daerahnya melewati Jembatan Comal, misalnya yang berasal dari Semarang sedikit. Kebanyakan berasal dari Cirebon, Tegal, Pemalang, Banjarnegara, Yogyakarta, Solo, Kutoarjo, Cilacap," katanya.

Kalau pun ada pemudik yang daerahnya harus melewati Jembatan Comal, kata dia, kemungkinan bus akan diberhentikan sebelum jembatan tersebut dan selanjutnya diangkut dengan angkutan lainnya yang memungkinkan.

Ia mengatakan awalnya hanya pedagang jamu yang ikut program mudik gratis Sidomuncul, tetapi dari tahun ke tahun terus diperluas hingga sampai kalangan pedagang asongan dan pembantu rumah tangga.

"Kami bahagia karena ternyata 25 tahun berturut-turut bisa memberangkatkan pemudik secara gratis. Makanya, tahun ke-25 ini kami mengundang Pak SBY untuk memberangkatkan rombongan secara simbolis,"pungkas Irwan.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024