Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk Papua (MPR for Papua) Yorrys Raweyai mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus tewasnya seorang guru di Yahukimo, Papua Pegunungan, bernama Melani Wamea yang diduga diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Yorrys Raweyai dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian yang dialami guru Sekolah Jhon D. Wilson tersebut.
"Kejadian ini tidak bisa ditoleransi. Siapa pun pelakunya, kekerasan terhadap oknum tenaga pendidik tidak bisa diterima atas alasan apa pun," kata Yorrys yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Aksi kekerasan terhadap tenaga pendidik di Papua sudah berulang kali terjadi.
Menurut Yorrys, sejak awal tahun 2025, puluhan tenaga pendidik mengalami kekerasan, beberapa di antaranya kehilangan nyawa dan mengalami luka berat.
Selain tenaga pendidik, bangunan sekolah juga menjadi sasaran perusakan. Salah satunya SMP Kiwirok di Pegunungan Bintang yang dibakar sekelompok orang diduga bagian dari anggota KKB pada Senin (13/10).
Yorrys mengimbau aparat keamanan untuk melakukan tindakan tegas dan investigasi secara menyeluruh terkait fenomena yang menimpa infrastruktur pendidikan di Tanah Papua, khususnya di Papua Pegunungan.
Senator asal Papua itu mengatakan infrastruktur pendidikan adalah garda terdepan dalam pembangunan sumber daya manusia di Bumi Cenderawasih.
"Saya meminta seluruh pihak, khususnya aparat keamanan, untuk melakukan tindakan tegas dan investigasi menyeluruh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tenaga pendidik dan bangunan sekolah di tanah Papua," ucap Yorrys.
Baca juga: Dana operasional Papua diduga untuk beli jet pribadi

