Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menggelar "Semarang Agro Expo 2025" untuk mempromosikan dan memasarkan produk pertanian serta olahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan di Kota Atlas.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan" kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Shoti’ah di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Pameran tersebut berlangsung di UPTD Agrobisnis/Kebun Bibit Dinas Pertanian/Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mijen, Semarang, pada 12-14 September 2025.
Setidaknya ada 32 stan yang tampil, terdiri dari kelompok tani (KT), kelompok wanita tani (KWT), akademisi, komunitas UMKM 15 stan, serta empat stan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Semarang Agro Expo 2025 mengusung tema "Bertani Untuk Masa Depan, Menjaga Ketahanan Pangan Berkelanjutan", yang menekankan pentingnya pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian yang bertujuan untuk menjaga pangan berkelanjutan.
Ia mengatakan bahwa "Semarang Agro Expo 2025" menampilkan berbagai kegiatan, seperti pameran produk segar dan olahan pertanian, peternakan, dan perikanan, pelatihan empon-empon, lomba Ndongeng Tani untuk anak SMP Kota Semarang.
Kemudian, lomba merangkai bucket empon-empon untuk PKK Kecamatan se-Kota Semarang, lomba Kelompencapir untuk kelompok tani (KT) dan kelompok wanita tani (KWT) Kota Semarang.
Bahkan, ada ajang "cat fun", talkshow, kontes ternak, kobar tani, serta berbagai hiburan dan sarana edukasi pertanian untuk masyarakat.
"Selain produk segar, kami ingin mempromosikan inovasi hasil olahan pertanian, peternakan dan perikanan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Kota Semarang," katanya.
Ia berharap "Semarang Agro Expo 2025" diharapkan dapat menjadi wadah bagi petani, pelaku usaha dan masyarakat untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam bidang pertanian.
Selain itu, kata dia, pameran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara pemerintah, UMKM, pelaku agribisnis, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pertanian di Kota Semarang.
Baca juga: KAI sediakan 5 Griya Karya di Daop Semarang untuk jaga kondisi awak KA

