Kota Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan pendataan dan inventarisasi kerugian dari kerusakan bangunan dampak demonstrasi anarkis yang terjadi pada Sabtu (30/8).
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat untuk menanggulangi kerusakan pasca-aksi demo anarkis massa yang menyebabkan sejumlah bangunan penting ludes terbakar dan tidak dapat difungsikan kembali.
"Kami sudah rapatkan bersama seluruh kepala dinas dan kepala bagian melakukan investigasi dan menginventarisasi perkiraan kerugian maupun kerusakan yang ditimbulkan. Saya juga sudah meninjau lokasi, melihat kondisi bangunan, dan memastikan apa saja yang masih bisa diselamatkan," katanya.
Menurut dia, sejumlah kantor yang kondisinya masih utuh namun mengalami beberapa kerusakan di antaranya kantor inspektorat, bagian prokompim, bagian umum, serta badan pengelola keuangan dan aset daerah.
Sedangkan, kata dia, sejumlah gedung utama seperti kantor wali kota, kantor sekretariat daerah, serta gedung DPRD harus diratakan karena mengalami rusak berat.
"Kerugian, kemungkinan tidak sampai triliunan. Akan tetapi, kami minta masing-masing dinas dan kepala bagian yang terdampak agar segera mendata taksiran kerugian baik aset maupun dokumen yang hilang atau rusak.
Ia mengatakan dari hasil pendataan tersebut selanjutnya segera dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian Dalam Negeri.
Pemkot, kata dia, merinci ada tujuh bagian di sekretariat daerah yang terdampak yaitu bagian kesejahteraan rakyat (Kesra), tata pemerintahan, bagian umum, bagian pengadaan barang/jasa dan administrasi pembangunan, serta bagian perekonomian.
"Agar pelayanan publik tetap berjalan, kami telah menyiapkan sejumlah alternatif lokasi untuk pengalihan kantor sementara. Prinsipnya, pelayanan publik jangan sampai terhenti, sepekan ini kami fokus inventarisasi kerugian, bersih-bersih lokasi, dan mempersiapkan pengalihan kantor maupun ruangan baru," katanya.

