Solo (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Surakarta berkomitmen mendukung transformasi ekonomi digital di pasar tradisional melalui kegiatan bertajuk Mas Wali Dolan Pasar di Pasar Jebres Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Acara tersebut diikuti oleh ratusan pedagang pasar, di antaranya dari Pasar Jebres, Ledoksari, Rejosari, dan beberapa pasar tradisional lain di Kota Solo.
Ketua Hipmi Surakarta Wahyu Adi Wibowo mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari peran pengusaha muda dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Hipmi hadir bukan hanya sebagai pelaku usaha, tapi juga sebagai agen perubahan. Kolaborasi lintas bidang hari ini menunjukkan bahwa kami bekerja secara sinergis untuk memberikan solusi nyata,” katanya.
Koordinator Bidang Perindustrian dan Perdagangan Hipmi Surakarta Topan Okta Setiawan mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya sistematis untuk menjembatani pelaku ekonomi tradisional dengan ekosistem modern.
“Kami memahami bahwa pasar tradisional adalah jantung perekonomian rakyat. Melalui QRIS, kami ingin memastikan transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan tercatat,” katanya.
Selain itu, pihaknya ingin menunjukkan dengan kolaborasi antarbidang dan dukungan dari pemerintah serta sektor swasta, perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal sederhana di lapak pedagang.
Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Hipmi dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai sponsor utama.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara
pemerintah, dunia usaha, dan komunitas pengusaha muda dalam mendorong kemajuan ekonomi lokal.
“Saya sangat mengapresiasi Hipmi yang terus aktif hadir di tengah masyarakat. Kegiatan seperti ini bukan sekadar seremonial, tapi juga membawa dampak nyata bagi pedagang,” katanya.
Ia mengatakan digitalisasi transaksi lewat QRIS akan memudahkan pembayaran, mempercepat perputaran uang, dan
membantu pedagang dalam pencatatan keuangan.
“Ini langkah konkret menuju pasar modern yang tetap menjaga kearifan lokal,” katanya.
Sementara itu, kegiatan yang dijalankan oleh Bidang Perindustrian dan Perdagangan Hipmi Surakarta tersebut bekerja sama dengan sejumlah bidang strategis
lainnya, meliputi Bidang Investasi dan Hubungan Internasional, Bidang UMKM, Koperasi, dan Kewirausahaan, Bidang Keuangan, Perbankan, dan Perencanaan Pembangunan, serta Bidang Infrastruktur, Tata Ruang, Properti, dan Perhubungan.
Ia mengatakan kolaborasi lintas bidang ini mencerminkan pendekatan holistik Hipmi Surakarta dalam mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di tingkat lokal, dengan fokus pada penguatan sektor pasar tradisional sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.

