Semarang (ANTARA) - Pakar informasi publik Universitas Diponegoro Semarang Dr. Nurul Hasfi mengingatkan pentingnya memaksimalkan media sosial yang dimiliki masing-masing kelurahan atau kecamatan untuk menyosialisasikan program pemerintah.
"Medsos itu menjadi media yang paling penting saat ini. Kenapa? Karena penetrasi internet tertinggi di Indonesia ya. Hampir 80 persen ke atas, dan media ini menjadi satu channel yang sangat efektif karena semua orang pegang 'handphone'," katanya, di Semarang, Rabu.
Hal itu disampaikan Nurul yang juga Direktur Jejaring Media, Komunitas dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro Semarang saat FGD “Pembuatan Konten Media Sosial untuk Mendukung Keterbukaan Informasi Publik”.
Kegiatan FGD yang diselenggarakan Forum Wartawan Balaikota Semarang (Forwakot) bersama Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang itu dihadiri para admin medsos kelurahan dan kecamatan.
"Saluran ini tentunya menjadi dekat ya. Dalam konteks komunikasi publik ada yang namanya 'hyperlocal communication', dan ini menjadi penting. Karena pusat dari kegiatan wali kota atau pemerintah kota di level terbawah ada di kelurahan," katanya.
Persoalannya, kata pengajar FISIP Undip tersebut, apa yang terjadi di lingkup kelurahan, termasuk keberhasilan program pemerintah jarang sekali terekspose oleh media-media mainstream sehingga tidak terpublikasi dengan luas.
"Ini menjadi ruang bagi para pemegang akun sosmed di masing-masing kelurahan untuk mempromosikan atau memperlihatkan kepada masyarakat sudah ada program-program yang berjalan dengan baik, misalnya pilah sampah," katanya.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti juga mendorong jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) hingga tingkat kelurahan agar memaksimalkan penggunaan medsos sebagai sarana menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Sekarang ini harus dibangun proses komunikasi yang aktif. Maka, mereka (OPD, red.) ini penting untuk mengedukasi masyarakat melalui media sosial. Karena sekarang zamannya adalah zaman arus-arusnya media yang akan mempengaruhi banyak hal," katanya, saat membuka FGD tersebut.
Ia pun meminta Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang rutin mengadakan pelatihan membuat konten sehingga para admin medsos milik pemkot benar-benar paham konten yang tepat dan bisa mendukung jalannya pemerintahan yang baik.
"Nanti akan terus dilakukan, tidak hanya hari ini, nanti akan berjalan bergantian. Para admin harus belajar secara 'private', sedikit demi sedikit," katanya.
Sementara itu, Ketua Forwakot Semarang Henny Rahmawati Purnamasari mengatakan medsos saat ini makin berkembang pesat dan menyatu dengan masyarakat.
Ia pun mengingatkan bahwa dalam penyebaran informasi yang sedemikian masif di medsos saat ini pun terdapat banyak tantangan, seperti hoaks dan perundungan.
"Kita tidak bisa menghindar dari media sosial. Media sosial menjadi bagian tak terpisah dari masyarakat. Mari manfaatkan media sosial secara positif, terutama penyampaian informasi," katanya.
Turut hadir pula pada kegiatan FGD tersebut sebagai narasumber, yakni Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman, Kepala Diskominfo Kota Semarang Soenarto, dan mantan Ketua Forwakot Adennyar Wicaksono.

