Solo (ANTARA) - Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., mengajak Taruna Akmil mampu menjadi SDM unggul.
Dalam pidatonya yang mewakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada prosesi Wisuda Sarjana Terapan Taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis, Harun menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kontribusi nyata para taruna dalam menghadapi era abad ke-21.
Pada kesempatan itu, ia mengangkat tema PT BIMA yang berarti Pengabdian Taruna Berdampak Ilmu, Manfaat, dan Amal. Harun menegaskan ilmu yang dimiliki para taruna haruslah berdampak.
“Ilmu tidak akan menjadi apapun apabila tidak memberi kemanfaatan dan ilmu hanya akan bermanfaat apabila diamalkan,” katanya.
Ia menjabarkan PT BIMA merupakan akronim yang merepresentasikan misi besar seorang taruna, yakni pengabdian taruna berdampak, ilmu, manfaat, amal.
Menurut dia, para lulusan Akmil memiliki tanggung jawab besar sebagai generasi unggul bangsa yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan. Ia menyampaikan tujuh dampak utama yang diharapkan muncul dari kiprah para taruna ketika kembali ke tengah masyarakat, di antaranya menciptakan rasa aman, membawa kesejahteraan, dan mengantar masyarakat menjadi makmur.
Selain itu, para taruna juga diharapkan mampu mendampingi masyarakat agar mandiri, memiliki ketahanan di berbagai kondisi, memajukan lingkungan sekitar, dan menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang unggul.
“Indonesia akan maju apabila SDM-nya unggul. Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah mereka yang mampu menjadi inisiator perubahan di tengah masyarakat, berkarakter kuat, disiplin, tangguh, dan berdedikasi,” kata Guru Besar bidang Kesantunan Berbahasa itu.
Dalam orasinya, Harun juga menekankan pentingnya pembangunan mental set yang kokoh melalui tiga fondasi utama, yakni Toolset yang berarti penguasaan alat dan teknologi, Skillset berarti keterampilan kolaboratif seperti learning to do dan learning to live together, serta Outcome-set yang berarti orientasi pada dampak nyata bagi masyarakat.
“Sebagus-bagusnya taruna, perwira, dan manusia adalah mereka yang mampu memberikan kemanfaatan. Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah,” katanya.

