Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan tidak boleh ada praktik titip-menitip calon siswa dalam pelaksanaan sistem penerimaan murid baru (SPMB).
"Yang paling pokok tidak ada lagi di wilayah Jawa Tengah yang pakai titip-titip," katanya, saat meninjau posko aduan SPMB di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Semarang, Senin.
Ia menegaskan, pentingnya profesionalisme dalam proses penerimaan siswa baru, seraya kembali mengingatkan penolakan keras terhadap praktik titip-menitip.
Menurut dia, praktik titip-menitip akan menghancurkan kualitas anak muda menjadi tidak profesional.
"Semuanya normatif apa adanya sehingga kualitas anak didik kita yang datang di Jateng menjadi anak didik yang betul-betul profesional," katanya.
Selain itu, ia juga menekankan tentang profesionalisme petugas bahwa mereka harus melayani masyarakat atau pendaftar dengan sepenuh hati.
"Di Jawa Tengah memang saya wanti-wanti agar ada suatu kepengurusan yang profesional. Petugasnya melayani dengan cara tersenyum," kata mantan Kapolda Jateng itu.
Mengenai kendala, ia mengatakan bagian besar kendala dalam proses SPMB bersifat teknis, seperti ketidaksesuaian data antara kartu keluarga (KK) dan nomor induk kependudukan (NIK), maupun kesalahan penulisan alamat.
"(Kendala, red.) Kesalahan teknis. Jadi, ada misalnya yang KK-nya, nomor induknya enggak cocok, jumlah RT-nya, alamatnya disesuaikan. Hanya itu kendala-kendalanya," katanya.
Sementara itu, Teti Rahmawati selalu orang tua siswa mengaku mengalami kendala mendaftarkan anaknya, sebab telah berhenti sekolah sejak satu tahun lalu sehingga mendatangi posko SPMB.
"Kebetulan anak saya ini harusnya masuk SMA pada 2024, tetapi karena sakit jadi baru daftar 2025 ini. Tadi pada saat mendaftar itu nomor NISN tidak muncul, saat diklik selalu muncul tidak terdaftar," kata warga Perumahan Genuk Indah itu.
Dijelaskan oleh petugas posko SPMB, kata dia, bahwa putrinya yang berusia 16 tahun masuk dalam kategori anak tidak sekolah (ATS) sehingga diberi tahu tata cara dan langkah pendaftaran bagi ATS.
"Sudah 'clear' tadi. Dulu waktu daftarkan anak saya yang pertama juga di sini dilayani langsung selesai, langsung bisa. Sudah dikasih langkah untuk mendaftarkan terkait ATS itu," katanya.
Baca juga: Bupati Temanggung: Tak boleh ada titipan calon siswa

