Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong revitalisasi Pasar Boja, Kabupaten Kendal, setelah mendengarkan aspirasi sejumlah pedagang yang berjualan di pasar tersebut.
"Prinsipnya perlu revitalisasi pasar. Ini ada Ibu Bupati (Kendal) dan Pak Wakil Bupati, nanti didorong (revitalisasi) pakai anggaran perubahan," katanya saat meninjau Pasar Boja, Kendal, Jateng, Jumat.
Menurut dia, pasar tersebut memang perlu dilakukan revitalisasi demi kenyamanan pedagang maupun pembeli.
Dengan revitalisasi Pasar Boja, diharapkan kondisi sarana pendukung perekonomian di wilayah itu bisa lebih baik.
"Sehingga di wilayah Boja ini, pasarnya lebih representatif untuk masyarakat," kata mantan Kapolda Jateng itu.
Salah seorang pedagang Pasar Boja Sumirah menyampaikan keluhannya atas kondisi pasar tersebut, sebab banyak bagian bangunan yang perlu diperbaiki.
"Kalau hujan, ada genangan (air) di dalam kios-kios pasar," kata pedagang yang sudah cukup lama berjualan di pasar itu.
Apalagi, kondisi atap pasar yang berbahan seng tampak dalam kondisi berlubang dan berkarat.
Sementara itu, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari memastikan bahwa pihaknya akan mengeksekusi rencana revitalisasi pasar tersebut melalui anggaran perubahan.
"Insya Allah pada anggaran perubahan nanti bisa dianggarkan (untuk revitalisasi Pasar Boja, red.). Insya Allah tahun ini ada pelaksanaan revitalisasi," katanya.
Ia menyebutkan bahwa peremajaan fisik pasar tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran berkisar Rp2 miliar.
Pasar Boja yang merupakan pasar tipe A yang menampung 1.142 pedagang, dengan omzet perputaran ekonomi di pasar tersebut yang diperkirakan mencapai kurang lebih Rp22,935 miliar perbulan, dan setiap tahunnya sekitar Rp275,266 miliar.
Kondisi Pasar Boja, diakuinya, perlu direvitalisasi, terutama pada bagian atap dan saluran pembuangan air agar memberi kenyamanan pedagang.
Lebih lanjut, dalam kunjungan kerja itu, Gubernur Jateng sekaligus mengecek harga-harga sejumlah komoditas bahan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, namun belum ada kenaikan harga yang cukup signifikan.
Baca juga: KEK Kendal siapkan 1.200 ha untuk pengembangan kawasan