Semarang (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Angkatan 2021 yang tergabung dalam Kelompok KKN UNS 52 Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar telah melaksanakan program pengenalan hidroponik dengan menggunakan media hidrogel di Taman Watu Gambir Karang pada Jumat, 26 Juli 2024.
Program ini melibatkan siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 SD 02 Karang, bertujuan untuk mengenalkan teknik bercocok tanam modern yang ramah lingkungan.
Kegiatan difokuskan pada pengenalan metode hidroponik dengan menggunakan hidrogel sebagai media tanam. Hidrogel dipilih karena kemampuannya menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar, menjadikannya alternatif yang efisien dan mudah dirawat untuk penanaman tanaman hias.
Para mahasiswa KKN memberikan pemaparan materi dan langsung mendampingi siswa dalam praktik penanaman tanaman hias menggunakan hidrogel. Setiap siswa diberi wadah, tanaman hias, dan hidrogel untuk dibuat menjadi kebun hidroponik mini.
Langgeng Pangestu, Koordinator kegiatan menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan edukasi sejak dini mengenai teknologi bercocok tanam yang ramah lingkungan dan untuk memotivasi siswa agar mempraktekkannya di rumah.
"Kami berharap siswa SD 02 Karang dapat memahami manfaat hidroponik dan hidrogel, serta tumbuh rasa cinta mereka terhadap lingkungan," katanya.
Kegiatan ini mendapatkan pujian tinggi dari pihak sekolah. Siti Lestari Dwi Wahyuningsih, selaku Kepala SD 02 Karang yang menyatakan program ini tidak hanya bermanfaat secara edukatif, tetapi juga sebagai alat pembelajaran praktis bagi siswa.
Ia berpendapat pengenalan metode pertanian modern seperti hidroponik dengan media hidrogel adalah kemajuan dalam pendidikan lingkungan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan mengajarkan siswa pentingnya merawat lingkungan sejak usia dini, nilai yang sangat penting untuk generasi muda.
Pelaksanaan program pada 26 Juli 2024 itu diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, terutama dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa SD 02 Karang. Dengan diperkenalkannya metode hidroponik yang ramah lingkungan dan penggunaan hidrogel sebagai media tanam, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga kelestarian alam sejak dini.
Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk menambah wawasan siswa mengenai teknik bercocok tanam modern, tetapi juga untuk menumbuhkan kebiasaan baik dalam memelihara lingkungan sekitar.
Keberhasilan program di SD 02 Karang juga diharapkan dapat menjadi model atau inspirasi bagi sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun di luar Desa Karang. Dengan mengadopsi program serupa, sekolah-sekolah lain dapat turut serta dalam upaya edukasi lingkungan yang praktis dan aplikatif, memperluas dampak positif dari program KKN ini.
Kolaborasi antara universitas, sekolah, dan masyarakat dalam kegiatan semacam ini memiliki potensi untuk menciptakan generasi muda yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan yang pada akhirnya akan membawa perubahan positif bagi masa depan lingkungan di tingkat lokal dan nasional.
Baca juga: Rektor UNS sebut banyak PR untuk majukan kampus