Pemkab Batang-OJK gencarkan gerakan gemar menabung pada pelajar
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal menggencarkan gerakan menabung dengan menyasar kepada para pelajar.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Rabu, mengatakan bahwa dalam rangka rangka memperingati Hari Indonesia Menabung, OJK mengundang para pelajar dan memberikan tabungan pelajar agar mereka bisa belajar menyisihkan uang saku untuk dikumpulkan selama sebulan.
"Hal ini untuk meningkatkan budaya menabung sejak kecil karena penting dalam melatih kedisiplinan mengelola uang sampai nanti dewasa," katanya.
Ia mengatakan perlunya orang tua memberikan edukasi menabung pada anaknya di sekolah. Misalnya, dengan uang saku Rp10 ribu sehari, orang tua bisa memberikan edukasi agar sisa uang saku Rp2 ribu dapat ditabungkan.
"Coba saja pelajar dapat menabung dikumpulkan selama sebulan atau bahkan sampai lulus sekolah nantinya uangnya bisa terkumpul lebih banyak untuk biaya masuk kuliah atau keperluan penting lainnya," katanya.
Ia berharap para pelajar yang menerima tabungan ini dapat konsisten menabung supaya lebih disiplin dalam mengelola keuangan, membentuk karakter gemar menabung, dan belajar hidup hemat sesuai kebutuhan.
"Ada 300 pelajar yang dapat tabungan pelajar. Kami berharap para pelajar konsisten dan disiplin menabung," katanya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Tegal Novianto Utomo mengatakan Hari Indonesia Menabung bertema Menabung untuk Indonesia Ku diluncurkan pertama kali pada 14 Juni 2015.
Tabungan ini, kata dia, merupakan simpanan pelajar untuk memperluas akses keuangan bagi kalangan pelajar sekaligus mengajarkan dan membiasakan mereka mengelola uang sejak dini.
"Simpanan pelajar berisi Rp50 ribu untuk masing-masing pelajar tingkat SMA di daerah ini. Dengan menggunakan simpel sebagai sarana menabung diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelajar, orang tua, maupun komunitas sekolah mengenai layanan keuangan khususnya tabungan," katanya.
Baca juga: DPR-OJK lakukan penyuluhan bahaya pinjol dan investasi bodong
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Rabu, mengatakan bahwa dalam rangka rangka memperingati Hari Indonesia Menabung, OJK mengundang para pelajar dan memberikan tabungan pelajar agar mereka bisa belajar menyisihkan uang saku untuk dikumpulkan selama sebulan.
"Hal ini untuk meningkatkan budaya menabung sejak kecil karena penting dalam melatih kedisiplinan mengelola uang sampai nanti dewasa," katanya.
Ia mengatakan perlunya orang tua memberikan edukasi menabung pada anaknya di sekolah. Misalnya, dengan uang saku Rp10 ribu sehari, orang tua bisa memberikan edukasi agar sisa uang saku Rp2 ribu dapat ditabungkan.
"Coba saja pelajar dapat menabung dikumpulkan selama sebulan atau bahkan sampai lulus sekolah nantinya uangnya bisa terkumpul lebih banyak untuk biaya masuk kuliah atau keperluan penting lainnya," katanya.
Ia berharap para pelajar yang menerima tabungan ini dapat konsisten menabung supaya lebih disiplin dalam mengelola keuangan, membentuk karakter gemar menabung, dan belajar hidup hemat sesuai kebutuhan.
"Ada 300 pelajar yang dapat tabungan pelajar. Kami berharap para pelajar konsisten dan disiplin menabung," katanya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Tegal Novianto Utomo mengatakan Hari Indonesia Menabung bertema Menabung untuk Indonesia Ku diluncurkan pertama kali pada 14 Juni 2015.
Tabungan ini, kata dia, merupakan simpanan pelajar untuk memperluas akses keuangan bagi kalangan pelajar sekaligus mengajarkan dan membiasakan mereka mengelola uang sejak dini.
"Simpanan pelajar berisi Rp50 ribu untuk masing-masing pelajar tingkat SMA di daerah ini. Dengan menggunakan simpel sebagai sarana menabung diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelajar, orang tua, maupun komunitas sekolah mengenai layanan keuangan khususnya tabungan," katanya.
Baca juga: DPR-OJK lakukan penyuluhan bahaya pinjol dan investasi bodong