Pemkot Pekalongan uji coba tanam padi biosalin di lahan terdampak rob
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Komando Distrik Militer 0710/Pekalongan dan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementerian Pertanian melakukan uji coba penanaman padi biosalin di lahan terdampak rob.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa lahan yang kini mulai ditanami padi biosalin tersebut, semula hampir 10 tahun terkena banjir rob sehingga terbengkalai.
"Oleh karena itu, kami bersyukur dengan dimulainya uji coba perdana tanam padi di wilayah terdampak banjir rob tersebut. Lahan yang diujicobakan untuk ditanami padi biosalin itu sebagian masuk wilayah Kelurahan Krapyak dan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara," katanya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih pada Kodim Pekalongan yang telah menginisiasi lahan yang semula terdampak rob tersebut dapat dimanfaatkan untuk ditanami padi.
"Ini semoga menjadi berkah untuk semua karena ini semuanya mendukung. Dalam arti, mendukung ketahanan pangan dan program nasional," katanya.
Menurut dia, saat ini ada sekitar 95 hektare lahan di wilayah Degayu Pekalongan Utara yang terdampak rob sehingga tidak bisa ditanami lagi.
Dari lahan seluas itu, kata dia, ada lima hektare yang akan diujicobakan untuk dibuka lagi agar tidak terbengkalai dan bisa kembali ditanami padi.
"Dari lima hektare itu, seluas satu hektare sementara yang diujicobakan untuk ditanami bibit padi varietas biosalin," katanya.
Komandan Kodim Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya mengatakan penanaman perdana tanaman padi jenis biosalin tersebut merupakan tindak lanjut dari pengolahan tanah bekas terdampak rob di lokasi itu yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Hari ini alhamdulillah setelah mengalami beberapa kali uji coba bibit yang akan ditanam, bantuan dari BBPSI Biogen, sukses mengembangkan bibit biosalin yang memang tahan di wilayah terdampak banjir rob ini," katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa lahan yang kini mulai ditanami padi biosalin tersebut, semula hampir 10 tahun terkena banjir rob sehingga terbengkalai.
"Oleh karena itu, kami bersyukur dengan dimulainya uji coba perdana tanam padi di wilayah terdampak banjir rob tersebut. Lahan yang diujicobakan untuk ditanami padi biosalin itu sebagian masuk wilayah Kelurahan Krapyak dan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara," katanya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih pada Kodim Pekalongan yang telah menginisiasi lahan yang semula terdampak rob tersebut dapat dimanfaatkan untuk ditanami padi.
"Ini semoga menjadi berkah untuk semua karena ini semuanya mendukung. Dalam arti, mendukung ketahanan pangan dan program nasional," katanya.
Menurut dia, saat ini ada sekitar 95 hektare lahan di wilayah Degayu Pekalongan Utara yang terdampak rob sehingga tidak bisa ditanami lagi.
Dari lahan seluas itu, kata dia, ada lima hektare yang akan diujicobakan untuk dibuka lagi agar tidak terbengkalai dan bisa kembali ditanami padi.
"Dari lima hektare itu, seluas satu hektare sementara yang diujicobakan untuk ditanami bibit padi varietas biosalin," katanya.
Komandan Kodim Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya mengatakan penanaman perdana tanaman padi jenis biosalin tersebut merupakan tindak lanjut dari pengolahan tanah bekas terdampak rob di lokasi itu yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Hari ini alhamdulillah setelah mengalami beberapa kali uji coba bibit yang akan ditanam, bantuan dari BBPSI Biogen, sukses mengembangkan bibit biosalin yang memang tahan di wilayah terdampak banjir rob ini," katanya.