Magelang (ANTARA) - Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMPM) Universitas Tidar (Untidar) Magelang dan guru SLBN kota setempat menciptakan etnobook untuk siswa tunagrahita.
"Etnobook dirancang sebagai upaya pemenuhan hak pendidikan yang setara bagi siswa disabilitas," kata Ketua PKMPM Etnobook Untidar, Femi Nur Maulida di Magelang, Senin .
Ia menyampaikan berdasarkan data yang diperoleh dari SLBN Kota Magelang, siswa tunagrahita memiliki kesulitan dalam memahami numerasi dan adanya keterbatasan guru dalam pembelajaran kelas yang efektif.
Buku interaktif untuk siswa tunagrahita tersebut diciptakan oleh lima mahasiswa Untidar, yakni Femi Nur Maulida, Ningrum Aslikhatul Khirom , Muhamad Maulana Yusup, Nadia Alfiana Rosyada Al Hasani, dan Lillian Dhian Nafiatul Azhar bersama guru SLBN Kota Magelang Siti Lintang Amartani.
Etnobook dirancang memiliki empat konsep rancangan yang berbeda, antara lain konsep aritmatika sosial, geometri, pengukuran, dan bilangan. Selain itu, pada buku tersebut diselingi kebudayaan daerah, seperti alat musik, pakaian adat, hingga makanan khas daerah.
Anggota tim, Siti Lintang Amartani, menyatakan bahwa kolaborasi dengan mahasiswa Untidar ini memberikan dampak positif bagi siswa tunagrahita di sekolahnya.
"Kami berharap etnobook ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi guru dan siswa serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika bagi siswa tunagrahita," katanya.
Ia menyampaikan selama ini siswa hanya belajar dengan media seadanya saja dengan benda-benda di sekitar, kehadiran etnoobook ini sangat membantu siswa belajar. Setiap materi yang disusun dikonsultasikan secara intensif agar sesuai dengan kebutuhan siswa.
Penyusunan bersama etnobook merupakan salah satu agenda dari tim PKMPM yang berjudul "Etnobook: Media Interaktif Berbasis Etnomatematika Terintegrasi QR Code Guna Meningkatkan Numerasi Siswa Disabilitas SLBN Kota Magelang".
Dosen Pembimbing PKM-PM Etnobook, Novitasari berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa di SLBN Kota Magelang, tetapi juga dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah lain yang memiliki siswa dengan kebutuhan khusus.
"Dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan pendidikan inklusif yang setara dapat terwujud, memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk meraih pendidikan yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Untidar dampingi penggunaan AI guru di Magelang
Berita Terkait
Kemenko Polhukam: Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan
Sabtu, 7 September 2024 6:14 Wib
Kodim Temanggung dapat 10 pompa air untuk dukung program PAT
Sabtu, 7 September 2024 6:13 Wib
Kementerian ESDM kenalkan ekosistem kendaraan listrik ke kampus Undip
Sabtu, 7 September 2024 6:12 Wib
Provinsi Jateng terbitkan Pergub Pencegahan dan Penanganan TPPO
Jumat, 6 September 2024 21:28 Wib
Usulan gelar pahlawan Kiai Asnawi tunggu Presiden
Jumat, 6 September 2024 20:30 Wib
Bea Cukai Kudus ungkap rokok ilegal Rp1,3 miliar
Jumat, 6 September 2024 19:02 Wib
Kunjungan Apostolik berakhir, Menag sebut tiga pesan Paus Fransiskus
Jumat, 6 September 2024 17:09 Wib
Kemenkumham Jateng verifikasi RKT di UPT Nusakambangan dan Cilacap
Jumat, 6 September 2024 17:09 Wib