Lomba Desa Bersinar, cara Pemprov Jateng cegah peredaran narkoba
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengelar Lomba Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) sebagai salah satu upaya untuk menggiatkan langkah pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba).
"Nanti akan berkolaborasi dengan pemda, BNN (Badan Narkotika Nasional), kepolisian, dan instansi terkait lainnya," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana saat menghadiri Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu.
Menurut dia, selama ini BNN Provinsi Jateng juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, mulai dari deteksi dini penyalahgunaan narkotika, safari religi antinarkoba.
Kemudian, merealisasikan program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) hingga menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Selama ini, BNN sudah maksimal melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memberikan sosialisasi atau penyuluhan, baik ke masyarakat, kampus, anak-anak SMA. Bahkan, ke petani dan nelayan," katanya.
Selain upaya pencegahan, langkah penindakan juga banyak dilakukan, serta memberikan penghargaan kepada personel yang berhasil membantu pencegahan dan pengungkapan kasus narkoba agar upaya penanganan lebih masif.
Nana mengingatkan bahwa pemberantasan narkoba butuh sinergi yang kuat dengan seluruh elemen masyarakat sehingga pihaknya menggandeng jajaran forkopimda, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, para rektor, dan bupati/ wali kota.
"Kami akan bersinergi, bersama-sama atau berkolaborasi untuk lebih meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika. Ini yang ke depan akan kami tingkatkan," kata Nana.
Sementara itu, Kepala BNNP Jateng Agus Rohmat mengapresiasi gagasan Nana Sudjana untuk mengadakan Lomba Desa Bersinar yang menunjukkan perhatiannya yang luar biasa terhadap pemberantasan narkoba.
"Mudah-mudahan ini membawa dampak yang cukup signifikan dalam rangka mencegah dan memberantas narkoba, khususnya di wilayah Jateng," katanya seraya menyebutkan saat ini sudah terbentuk 60 Desa Bersinar di Jateng.
Setiap tahun, kata Agus, BNNP Jateng terus membentuk Desa/Kelurahan Bersinar, baik menggunakan anggaran BNN maupun anggaran desa atau desa/kelurahan yang melakukan pembentukan secara mandiri.
"Nanti akan berkolaborasi dengan pemda, BNN (Badan Narkotika Nasional), kepolisian, dan instansi terkait lainnya," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana saat menghadiri Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu.
Menurut dia, selama ini BNN Provinsi Jateng juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, mulai dari deteksi dini penyalahgunaan narkotika, safari religi antinarkoba.
Kemudian, merealisasikan program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) hingga menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Selama ini, BNN sudah maksimal melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memberikan sosialisasi atau penyuluhan, baik ke masyarakat, kampus, anak-anak SMA. Bahkan, ke petani dan nelayan," katanya.
Selain upaya pencegahan, langkah penindakan juga banyak dilakukan, serta memberikan penghargaan kepada personel yang berhasil membantu pencegahan dan pengungkapan kasus narkoba agar upaya penanganan lebih masif.
Nana mengingatkan bahwa pemberantasan narkoba butuh sinergi yang kuat dengan seluruh elemen masyarakat sehingga pihaknya menggandeng jajaran forkopimda, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, para rektor, dan bupati/ wali kota.
"Kami akan bersinergi, bersama-sama atau berkolaborasi untuk lebih meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika. Ini yang ke depan akan kami tingkatkan," kata Nana.
Sementara itu, Kepala BNNP Jateng Agus Rohmat mengapresiasi gagasan Nana Sudjana untuk mengadakan Lomba Desa Bersinar yang menunjukkan perhatiannya yang luar biasa terhadap pemberantasan narkoba.
"Mudah-mudahan ini membawa dampak yang cukup signifikan dalam rangka mencegah dan memberantas narkoba, khususnya di wilayah Jateng," katanya seraya menyebutkan saat ini sudah terbentuk 60 Desa Bersinar di Jateng.
Setiap tahun, kata Agus, BNNP Jateng terus membentuk Desa/Kelurahan Bersinar, baik menggunakan anggaran BNN maupun anggaran desa atau desa/kelurahan yang melakukan pembentukan secara mandiri.