Bandara Juanda dan Adi Sumarmo siap terapkan fast track tahun ini
Semarang (ANTARA) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menjelaskan tahun ini sekitar 120 ribu jamaah haji Indonesia akan menikmati layanan Macca Road atau biasa dikenal dengan sebutan fast track tidak hanya di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, tetapi Bandara Juanda Surabaya dan Adi Sumarmo Solo juga sudah bersiap menerapkan layanan tersebut.
"Kita mempersiapkam layanan yang bisa didapat oleh jamaah untuk Macca Road atau thariq makkah. Alhamdulillah hasil kunjungan ini positif. Tiga bandara tersebut siap digunakan untuk Macca Road," kata Dirjen PHU Hilman Latief di Jakarta, Kamis (29/2/2024) seusai melaksanakan rapat akhir dengan delegasi Kementerian Haji Arab Saudi yang hadir di Indonesia dalam rangka menilik kesiapan Macca Road.
Hilman mengatakan delegasi Kementerian Haji Arab Saudi yang dipimpin Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Muhammad Abdulrahman M. Al Bejawi mengapresiasi persiapan yang dilakukan Indonesia, selain ada sejumlah hal detail yang harus disiapkan bersama mitra terkait.
"Terutama dengan mitra-mitra kami untuk layanan Macca Road baik di Surabaya maupun di Solo yang baru pertama kali akan memanfaatkan layanan ini," katanya.
Hilman juga menyebutkan selain untuk 120 ribu jamaah haji reguler, layanan Macca Road tahun ini juga akan diuji coba untuk jamaah haji khusus.
"Jadi dari berbagai diskusi dengan Kemenhaj Arab Saudi, mereka juga sudah mendorong layanan Macca Road ini kepada haji khusus. Jadi nanti akan kita uji coba juga kemungkinannya untuk beberapa kloter di haji khusus yang bisa mendapat layanan Macca Road," katanya.
Senada dengan Hilman, Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Muhammad Abdulrahman M. Al Bejawi berharap Macca Road dapat sukses dan lancar dilaksanakan di Indonesia. Ia menuturkan layanan fast track yang diperkenalkan di Indonesia sejak lima tahun lalu di Bandara Soetta selalu menunjukkan hasil yang baik.
Al Bejawi berharap praktik baik ini juga dapat dilakukan di Bandara Juanda Surabaya dan Adi Sumarmo Solo. Ada beberapa catatan kecil sebelum pemerintah Arab Saudi mengeluarkan izin fast track.
"Mohon semua catatan yang sudah didiskusikan dipenuhi. Jika semua sudah dipenuhi maka kami akan keluarkan persetujuan fast track. Kesuksesan program fast track ini berkat kerjasama yang sangat baik antara dua negara. Indonesia selalu memberikan yang kami butuhkan," kata Al Bejawi.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menyampaikan jika operasional fast track dilakukan di tiga bandara, maka Indonesia menjadi negara dengan jemaah terbanyak yang akan menikmati layanan tersebut.
"Insyaallah jadi Indonesia jadi negara terbanyak yang menggunakan fasilitas Macca Road. Jika 120ribu lebih yang dilayani jalur fast track, artinya ada sekitar 50 persen jemaah haji kita yang menikmati Macca Road," jelas Mujab.
Ia menambahkan jamaah haji akan memperoleh keuntungan dengan adanya jalur ini antara lain, jamaah akan terlayani dengan cepat. Terutama saat tiba di Jeddah dan Madinah, jamaah bisa langsung menuju bis untuk melanjutkan perjalanan darat dan beristirahat.
"Tidak perlu lama lagi menunggu proses imigrasi di bandara, karena prosesnya sudah diselesaikan di Indonesia," tutup Mujab.
"Kita mempersiapkam layanan yang bisa didapat oleh jamaah untuk Macca Road atau thariq makkah. Alhamdulillah hasil kunjungan ini positif. Tiga bandara tersebut siap digunakan untuk Macca Road," kata Dirjen PHU Hilman Latief di Jakarta, Kamis (29/2/2024) seusai melaksanakan rapat akhir dengan delegasi Kementerian Haji Arab Saudi yang hadir di Indonesia dalam rangka menilik kesiapan Macca Road.
Hilman mengatakan delegasi Kementerian Haji Arab Saudi yang dipimpin Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Muhammad Abdulrahman M. Al Bejawi mengapresiasi persiapan yang dilakukan Indonesia, selain ada sejumlah hal detail yang harus disiapkan bersama mitra terkait.
"Terutama dengan mitra-mitra kami untuk layanan Macca Road baik di Surabaya maupun di Solo yang baru pertama kali akan memanfaatkan layanan ini," katanya.
Hilman juga menyebutkan selain untuk 120 ribu jamaah haji reguler, layanan Macca Road tahun ini juga akan diuji coba untuk jamaah haji khusus.
"Jadi dari berbagai diskusi dengan Kemenhaj Arab Saudi, mereka juga sudah mendorong layanan Macca Road ini kepada haji khusus. Jadi nanti akan kita uji coba juga kemungkinannya untuk beberapa kloter di haji khusus yang bisa mendapat layanan Macca Road," katanya.
Senada dengan Hilman, Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Muhammad Abdulrahman M. Al Bejawi berharap Macca Road dapat sukses dan lancar dilaksanakan di Indonesia. Ia menuturkan layanan fast track yang diperkenalkan di Indonesia sejak lima tahun lalu di Bandara Soetta selalu menunjukkan hasil yang baik.
Al Bejawi berharap praktik baik ini juga dapat dilakukan di Bandara Juanda Surabaya dan Adi Sumarmo Solo. Ada beberapa catatan kecil sebelum pemerintah Arab Saudi mengeluarkan izin fast track.
"Mohon semua catatan yang sudah didiskusikan dipenuhi. Jika semua sudah dipenuhi maka kami akan keluarkan persetujuan fast track. Kesuksesan program fast track ini berkat kerjasama yang sangat baik antara dua negara. Indonesia selalu memberikan yang kami butuhkan," kata Al Bejawi.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menyampaikan jika operasional fast track dilakukan di tiga bandara, maka Indonesia menjadi negara dengan jemaah terbanyak yang akan menikmati layanan tersebut.
"Insyaallah jadi Indonesia jadi negara terbanyak yang menggunakan fasilitas Macca Road. Jika 120ribu lebih yang dilayani jalur fast track, artinya ada sekitar 50 persen jemaah haji kita yang menikmati Macca Road," jelas Mujab.
Ia menambahkan jamaah haji akan memperoleh keuntungan dengan adanya jalur ini antara lain, jamaah akan terlayani dengan cepat. Terutama saat tiba di Jeddah dan Madinah, jamaah bisa langsung menuju bis untuk melanjutkan perjalanan darat dan beristirahat.
"Tidak perlu lama lagi menunggu proses imigrasi di bandara, karena prosesnya sudah diselesaikan di Indonesia," tutup Mujab.