Wali Kota Semarang luncurkan QRIS di tempat wisata
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meluncurkan penggunaan sistem pembayaran nontunai, QRIS untuk pembelian tiket di Objek Wisata Taman Lele Semarang, Jawa Tengah.
"Dengan peluncuran QRIS ini, jadi salah satu upaya untuk melakukan perubahan dari transaksi manual ke digitalisasi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Taman Lele Semarang, Rabu.
Menurut dia, penerapan QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran nontunai tersebut memudahkan, baik bagi pemerintah maupun masyarakat yang akan berkunjung ke tempat wisata.
Bagi pemerintah, kata dia, penggunaan QRIS memudahkan dalam melakukan monitoring atau pengawasan, sebab uang dari hasil penjualan tiket akan langsung masuk ke rekening kas daerah.
"Ini bisa mengurangi kebocoran-kebocoran (pendapatan daerah, red.)," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang tersebut.
Bagi masyarakat, kata dia, penggunaan QRIS akan memudahkan dalam pembayaran, sebab cukup dengan membawa satu telepon seluler (ponsel) dan tidak perlu membawa uang tunai.
"Tren masyarakat mulai jarang melakukan pembayaran secara tunai ya. Karena di 'handphone' mereka sudah banyak aplikasi M-banking yang menggunakan menu QRIS. Ini sangat memudahkan sekali," katanya.
Tidak hanya di Objek Wisata Taman Lele, Ita mengatakan bahwa seluruh unit pelaksana teknis dinas (UPTD) pariwisata sudah diminta menerapkan QRIS sehingga lebih praktis, efektif, dan efisien.
Selain itu, ia juga meminta UPTD pariwisata mulai berinovasi dengan mengembangkan potensi destinasi wisata masing-masing agar tingkat kunjungan masyarakat bisa meningkat.
Apalagi, kata dia, Pemerintah Kota Semarang tengah mendorong optimalisasi pendapatan asli daerah, salah satunya dari sektor retribusi yang selama ini masih belum optimal.
"Pendapatan, khususnya retribusi harus dinaikkan, karena kalau pajak hotel, PBB saya rasa sudah melampaui target. Tapi kalau retribusi, baik dari Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, DLH belum memenuhi target," katanya.
Karena itu, kata dia, penerapan QRIS di objek-objek wisata itu menjadi salah satu upaya mengoptimalkan pendapatan dari sektor retribusi tiket wisata karena semuanya langsung terkontrol.
Taman Lele merupakan salah satu objek wisata tujuan rekreasi keluarga di Kota Semarang yang dilengkapi dengan beragam fasilitas antara lain kolam keceh, becak air, dan gazebo.
"Dengan peluncuran QRIS ini, jadi salah satu upaya untuk melakukan perubahan dari transaksi manual ke digitalisasi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di Taman Lele Semarang, Rabu.
Menurut dia, penerapan QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran nontunai tersebut memudahkan, baik bagi pemerintah maupun masyarakat yang akan berkunjung ke tempat wisata.
Bagi pemerintah, kata dia, penggunaan QRIS memudahkan dalam melakukan monitoring atau pengawasan, sebab uang dari hasil penjualan tiket akan langsung masuk ke rekening kas daerah.
"Ini bisa mengurangi kebocoran-kebocoran (pendapatan daerah, red.)," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang tersebut.
Bagi masyarakat, kata dia, penggunaan QRIS akan memudahkan dalam pembayaran, sebab cukup dengan membawa satu telepon seluler (ponsel) dan tidak perlu membawa uang tunai.
"Tren masyarakat mulai jarang melakukan pembayaran secara tunai ya. Karena di 'handphone' mereka sudah banyak aplikasi M-banking yang menggunakan menu QRIS. Ini sangat memudahkan sekali," katanya.
Tidak hanya di Objek Wisata Taman Lele, Ita mengatakan bahwa seluruh unit pelaksana teknis dinas (UPTD) pariwisata sudah diminta menerapkan QRIS sehingga lebih praktis, efektif, dan efisien.
Selain itu, ia juga meminta UPTD pariwisata mulai berinovasi dengan mengembangkan potensi destinasi wisata masing-masing agar tingkat kunjungan masyarakat bisa meningkat.
Apalagi, kata dia, Pemerintah Kota Semarang tengah mendorong optimalisasi pendapatan asli daerah, salah satunya dari sektor retribusi yang selama ini masih belum optimal.
"Pendapatan, khususnya retribusi harus dinaikkan, karena kalau pajak hotel, PBB saya rasa sudah melampaui target. Tapi kalau retribusi, baik dari Dinas Perhubungan, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, DLH belum memenuhi target," katanya.
Karena itu, kata dia, penerapan QRIS di objek-objek wisata itu menjadi salah satu upaya mengoptimalkan pendapatan dari sektor retribusi tiket wisata karena semuanya langsung terkontrol.
Taman Lele merupakan salah satu objek wisata tujuan rekreasi keluarga di Kota Semarang yang dilengkapi dengan beragam fasilitas antara lain kolam keceh, becak air, dan gazebo.