Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melibatkan peran tokoh agama maupun para ulama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam upaya mencegah kasus stunting dan risiko pernikahan dini di daerah itu.
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin di Pekalongan, Senin, mengatakan pernikahan pada usia dini cukup rawan karena anak yang dilahirkan berpotensi menjadi stunting sehingga peran tokoh agama cukup dibutuhkan untuk membantu menekan kasus stunting.
"Oleh karena itu, kami kumpulkan para ulama untuk memberikan penjelasan seputar risiko stunting, dalam hal ini untuk mencegah tradisi pernikahan dini," katanya.
Dikatakan, sebelum melangsungkan pernikahan, calon pasangan pengantin penting dilakukan bimbingan perkawinan untuk mencegah dan mengurangi berbagai masalah sosial, serta hak asasi manusia yang berhubungan dengan perkawinan dan keluarga.
Program tersebut, kata dia, juga sebagai upaya mencegah pernikahan usia anak dan perceraian, serta mencegah kasus stunting.
"Pendidikan pranikah akan membekali pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bagi pasangan calon pengantin atau remaja usia pranikah agar memiliki kesiapan dan kematangan yang memadai," katanya.
Kepala Bagian Kesra Kota Pekalongan Mahbub Syauqi mengatakan permasalahan pernikahan dini dan stunting ini perlu dicermati secara bersama dalam penanganannya karena ada beberapa siswa belum dewasa, namun sudah melaksanakan pernikahan.
"Mirisnya lagi, beberapa dari pernikahan mereka terjadi karena hamil duluan sehingga hal ini tidak diharapkan dan harus diantisipasi bersama," katanya.*
Baca juga: Pemkot Pekalongan salurkan paket bahan pangan untuk tekan stunting
Berita Terkait
Pemkot Surakarta buka peluang investasi nonfisik untuk pembangunan SDM
Selasa, 7 Mei 2024 15:40 Wib
Pemkot Pekalongan lakukan pelatihan olah limbah organik jadi pupuk
Selasa, 7 Mei 2024 8:23 Wib
Pemkot Surakarta prioritaskan dana hibah UEA untuk fasilitas umum
Senin, 6 Mei 2024 13:37 Wib
Pj. Wali Kota Tegal: Setiap hari adalah Hari Bumi
Minggu, 5 Mei 2024 20:09 Wib
Pemkot Surakarta optimistis status Adi Soemarmo tak pengaruhi wisata
Sabtu, 4 Mei 2024 17:16 Wib
Pemkot Semarang: Pengangguran terbuka turun jadi 5,99 persen
Sabtu, 4 Mei 2024 12:45 Wib
Pemkot Pekalongan giatkan pemahaman konvensi hak anak wujudkan KLA
Sabtu, 4 Mei 2024 6:03 Wib
Pemkot Pekalongan gencarkan gemar makan ikan cegah stunting
Jumat, 3 Mei 2024 16:47 Wib