Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada dua kali letusan berupa abu vulkanik keluar dari kawah Gunung Ili Lewotolok yang berada di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Letusan pertama terjadi pukul 07.58 WITA dengan tinggi kolom abu 350 meter dan letusan kedua melontarkan abu setinggi 600 meter pada pukul 08.54 WITA.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kolom abu vulkanik saat letusan pertama teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut. Erupsi itu terekam melalui alat seismograf dengan amplitudo maksimum 34,3 milimeter dan durasi 134 detik.
Sedangkan, erupsi kedua juga mengeluarkan abu tebal berwarna kelabu mengarah ke arah barat laut. Letusan itu juga terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 33,3 milimeter dan durasi 48 detik.
PVMBG meminta masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, PVMBG mengimbau masyarakat yang berada di sekitar gunung api tersebut untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Sejak 1 Januari sampai 25 Oktober 2023, Gunung Ili Lewotolok adalah gunung api paling sering erupsi dengan jumlah letusan yang pernah tercatat sebanyak 80 kali.
Gunung Ili Lewotolok adalah gunung berapi strato volcano yang terletak di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Gunung api itu memiliki ketinggian 1.423 meter atau 4.669 kaki di atas permukaan laut. Puncak gunung memiliki kawah besar menyerupai kaldera berbentuk bulan sabit yang Metong Lamataro oleh penduduk setempat.
Baca juga: BPBD Purbalingga inventarisasi jalur evakuasi erupsi Gunung Slamet
Berita Terkait
Enam gunung api RI berstatus siaga dan awas, satu ada di Jateng
Sabtu, 9 November 2024 22:20 Wib
Gunung Ibu kembali meletus muntahkan abu vulkanik 600 meter pagi ini
Selasa, 2 Juli 2024 8:48 Wib
BPBD Purbalingga imbau pendaki patuhi larangan pendakian Gunung Slamet
Jumat, 17 Mei 2024 13:14 Wib
Gunung Semeru kembali erupsi disertai letusan abu vulkanik
Senin, 6 Mei 2024 11:31 Wib
Gunung Semeru luncurkan abu vulkanik setinggi 800 meter
Rabu, 6 Maret 2024 8:44 Wib
Gunung Semeru luncurkan abu setinggi 800 meter ke arah tenggara
Senin, 12 Februari 2024 8:46 Wib
Gunung Semeru mengalami ratusan kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Sabtu, 10 Februari 2024 7:59 Wib
Gunung Dukono meletus lontarkan abu vulkanik setinggi 4.000 meter
Rabu, 3 Januari 2024 8:47 Wib