Sosok Alwi Farhan, juara dunia junior bulutangkis asal Solo
Solo (ANTARA) - Alwi Farhan asal Solo, Jawa Tengah, yang berhasil mencatat sejarah sebagai tunggal putra pertama asal Indonesia yang menjadi juara BWF World Junior Championship 2023, di Amerika Serikat, sebelumnya ternyata menggeluti olahraga sepak bola.
"Dulu di awal ikut olahraga sepak bola di Solo, malahan pernah menjadi kapten di pekan olahraga daerah (Poda) tingkat SD di Solo, tetapi kakaknya pernah bulutangkis kemudian akhirnya dia ikut-ikut belajar bersama," ungkap Muhammad Anis, ayah Alwi Farhan saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Muhammad Anis mengatakan, saat kelas tiga SD, Alwi yang lahir di Solo pada 12 Mei 2005 mencoba latihan bulutangkis bersama kakaknya. Secara fisik, tubuh Alwi cukup mendukung karena terbentuk sejak mengikuti sepak bola. Sosok Alwi yang sering bermain ngotot serta mempunyai kecepatan cukup baik membuat ia dengan mudah mempelajari bulu tangkis. Klub awal saat Alwi mulai latihan bulu tangkis adalah Saribumi Solo, dengan pelatih Jatmiko.
Alwi lalu ikut beberapa kejuaraan bulu tangkis lokal dan kerap menjadi juara. Tak lama ia direkrut klub Mensen Eksis asal Jakarta. Saat kelas 4 dan 5 SD, Alwi sudah dikirim ikut kejuaraan di Thailand dan mendapat medali emas. Ia juga mendapat emas saat bertanding ke Korea Selatan. Akhirnya Alwi memutuskan untuk serius di satu cabang olah raga.
"Ya dia suka olahraga, waktu masih ikut sepak bola, sering menjadi top skor di berbagai turnamen," ujar Muhammad Anis.
Ia mengaku sangat bersyukur setelah Alwi Farhan bisa mempersembahkan gelar juara pertama bulutangkis tunggal putra BWF World Junior Championship di Amerika untuk negara tercinta Indonesia. "Karena, tujuan atlet yang tertinggi saat dia bisa mengibarkan bendera negaranya," ungkap dia..
Namun, ia menyadari bahwa Alwi Farhan harus berintegrasi secepatnya dari level junior ke senior agar prestasinya terus berkembang. "Kami berharap semoga Alwi Farhan tetap berjuang, rendah hati, mampu berprestasi dan tentunya untuk memberikan sumbangsih berguna bagi bangsa dan negara saat ikut kejuaraan-kejuaraan yang besar. Alwi sangat penyayang keluarga dan sosok sopan serta taat beribadah," kata Muhammad Anis.
Pelatih klub Obsesi Solo Slamet Widodo mengatakan Alwi Farhan awalnya berlatih sepak bola, tetapi dia kemudian ikut kakaknya latihan bulutangkis saat kelas 3 SD. "Dia memang mempunyai fisik yang bagus dan stamina baik," kata Slamet Widodo.
"Dulu di awal ikut olahraga sepak bola di Solo, malahan pernah menjadi kapten di pekan olahraga daerah (Poda) tingkat SD di Solo, tetapi kakaknya pernah bulutangkis kemudian akhirnya dia ikut-ikut belajar bersama," ungkap Muhammad Anis, ayah Alwi Farhan saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Muhammad Anis mengatakan, saat kelas tiga SD, Alwi yang lahir di Solo pada 12 Mei 2005 mencoba latihan bulutangkis bersama kakaknya. Secara fisik, tubuh Alwi cukup mendukung karena terbentuk sejak mengikuti sepak bola. Sosok Alwi yang sering bermain ngotot serta mempunyai kecepatan cukup baik membuat ia dengan mudah mempelajari bulu tangkis. Klub awal saat Alwi mulai latihan bulu tangkis adalah Saribumi Solo, dengan pelatih Jatmiko.
Alwi lalu ikut beberapa kejuaraan bulu tangkis lokal dan kerap menjadi juara. Tak lama ia direkrut klub Mensen Eksis asal Jakarta. Saat kelas 4 dan 5 SD, Alwi sudah dikirim ikut kejuaraan di Thailand dan mendapat medali emas. Ia juga mendapat emas saat bertanding ke Korea Selatan. Akhirnya Alwi memutuskan untuk serius di satu cabang olah raga.
"Ya dia suka olahraga, waktu masih ikut sepak bola, sering menjadi top skor di berbagai turnamen," ujar Muhammad Anis.
Ia mengaku sangat bersyukur setelah Alwi Farhan bisa mempersembahkan gelar juara pertama bulutangkis tunggal putra BWF World Junior Championship di Amerika untuk negara tercinta Indonesia. "Karena, tujuan atlet yang tertinggi saat dia bisa mengibarkan bendera negaranya," ungkap dia..
Namun, ia menyadari bahwa Alwi Farhan harus berintegrasi secepatnya dari level junior ke senior agar prestasinya terus berkembang. "Kami berharap semoga Alwi Farhan tetap berjuang, rendah hati, mampu berprestasi dan tentunya untuk memberikan sumbangsih berguna bagi bangsa dan negara saat ikut kejuaraan-kejuaraan yang besar. Alwi sangat penyayang keluarga dan sosok sopan serta taat beribadah," kata Muhammad Anis.
Pelatih klub Obsesi Solo Slamet Widodo mengatakan Alwi Farhan awalnya berlatih sepak bola, tetapi dia kemudian ikut kakaknya latihan bulutangkis saat kelas 3 SD. "Dia memang mempunyai fisik yang bagus dan stamina baik," kata Slamet Widodo.