Kebakaran di TPA Jatibarang, tiga anak sapi tewas
Semarang (ANTARA) - Kebakaran yang kembali terjadi di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, tepatnya di deretan kandang sebelah utara lokasi penimbunan sampah menewaskan tiga anak sapi.
"Ada korban tiga anak sapi karena ini (yang terbakar) merupakan kandang sapi," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat meninjau lokasi kebakaran TPA Jatibarang, Semarang, Jumat.
Menurut dia, kebakaran di kandang sapi itu tidak sebesar kebakaran sebelumnya yang masih di satu kawasan TPA Jatibarang, dan dalam waktu sekitar dua jam sudah berhasil dipadamkan.
"Mengingat di sini enggak ada gas metana, ya, disiram sudah padam. Tapi ada tiga korban anak sapi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 15.00 WIB dengan pengerahan delapan unit mobil pemadam kebakaran dibantu mobil tangki dari dinas dan instansi lainnya.
Sejauh ini, belum diketahui besaran kerugian akibat kebakaran dan penyebab terbakarnya deretan kandang sapi tersebut, tetapi dugaan sementara dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
"Belum tahu disebabkan apa. Kemungkinan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Makanya, Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup), saya minta harus tegas lagi bahwa masuk ke wilayah ini enggak boleh merokok dan membawa rokok," katanya.
Bahkan, kata dia, kalau perlu bisa dipasang perangkat kamera pengintai (CCTV) untuk mengawasi aktivitas dan mobilitas di kawasan tersebut, termasuk kemungkinan ada yang membuang puntung rokok sembarangan.
"Saya minta dipasang CCTV untuk melihat kondisi di sini. Sebenarnya dengan hal seperti ini, saya selalu menyampaikan untuk waspada, waspada, dan waspada," pungkasnya.
Sekretaris Dinas Damkar Kota Semarang Ade Bhakti juga memastikan bahwa lokasi kebakaran kandang sapi itu jauh dari lokasi kebakaran sampah pasif sebelumnya pada Senin (18/9) meski masih satu kawasan TPA Jatibarang.
"Ini kandang sapi yang terbakar, jauh dari lokasi titik api yang kemarin," katanya.
Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.
Sampai saat ini, bekas kebakaran sampah di TPA Jatibarang masih dalam proses pendinginan yang diperkirakan akan memerlukan waktu sepekan hingga benar-benar tuntas.
"Ada korban tiga anak sapi karena ini (yang terbakar) merupakan kandang sapi," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat meninjau lokasi kebakaran TPA Jatibarang, Semarang, Jumat.
Menurut dia, kebakaran di kandang sapi itu tidak sebesar kebakaran sebelumnya yang masih di satu kawasan TPA Jatibarang, dan dalam waktu sekitar dua jam sudah berhasil dipadamkan.
"Mengingat di sini enggak ada gas metana, ya, disiram sudah padam. Tapi ada tiga korban anak sapi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 15.00 WIB dengan pengerahan delapan unit mobil pemadam kebakaran dibantu mobil tangki dari dinas dan instansi lainnya.
Sejauh ini, belum diketahui besaran kerugian akibat kebakaran dan penyebab terbakarnya deretan kandang sapi tersebut, tetapi dugaan sementara dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
"Belum tahu disebabkan apa. Kemungkinan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Makanya, Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup), saya minta harus tegas lagi bahwa masuk ke wilayah ini enggak boleh merokok dan membawa rokok," katanya.
Bahkan, kata dia, kalau perlu bisa dipasang perangkat kamera pengintai (CCTV) untuk mengawasi aktivitas dan mobilitas di kawasan tersebut, termasuk kemungkinan ada yang membuang puntung rokok sembarangan.
"Saya minta dipasang CCTV untuk melihat kondisi di sini. Sebenarnya dengan hal seperti ini, saya selalu menyampaikan untuk waspada, waspada, dan waspada," pungkasnya.
Sekretaris Dinas Damkar Kota Semarang Ade Bhakti juga memastikan bahwa lokasi kebakaran kandang sapi itu jauh dari lokasi kebakaran sampah pasif sebelumnya pada Senin (18/9) meski masih satu kawasan TPA Jatibarang.
"Ini kandang sapi yang terbakar, jauh dari lokasi titik api yang kemarin," katanya.
Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang, Kota Semarang, pada Senin (18/9) siang dan baru memasuki proses pendinginan pada Selasa (19/9) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.
Setidaknya ada luasan dua zona yang terbakar di TPA Jatibarang mencapai lima hektare. Masing-masing zona, satu yang merupakan bekas TPA sampah yang sudah tidak digunakan lagi dan zona bekas pabrik pupuk yang berada di bawahnya.
Sampai saat ini, bekas kebakaran sampah di TPA Jatibarang masih dalam proses pendinginan yang diperkirakan akan memerlukan waktu sepekan hingga benar-benar tuntas.