Wagub Jateng berharap Rakernas JKPI ungkit pertumbuhan ekonomi daerah
Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berharap penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) bisa menjadi pengungkit perekonomian daerah.
"Kami ingin mempromosikan apa yang ada di Kota Semarang, dan semoga bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, saat membuka Rakernas JKPI X di Kota Lama, Semarang, Rabu.
Diakuinya, Kota Semarang udah lebih cantik dan menarik, terutama kawasan cagar budayanya di Kota Lama sehingga tidak salah jika dipilih menjadi tuan rumah Rakernas JKPI X.
"Tentu kami ingin mengenalkan Kota Semarang yang wajahnya sekarang sudah lebih cantik dan menarik kepada para anggota JKPI yang tersebar di berbagai provinsi," katanya.
Ia berharap Kota Semarang bisa menginspirasi kabupaten/kota lainnya yang memiliki benda pusaka atau warisan cagar budaya untuk melestarikannya dengan baik.
"Benda pusaka ini bukan hanya benda-benda yang dianggap pajangan di rumah, tetapi termasuk juga 'heritage', kota-kota peninggalan yang harus dilestarikan karena memiliki nilai sejarah yang lebih," katanya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa rakernas tersebut bertujuan mendorong pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih pada JKPI, khususnya dalam mempercepat usulan world heritage UNESCO.
"Ini adalah perwujudan anggota JKPI saling membantu anggota lain di dalamnya. Menjadi kehormatan bagi Kota Semarang berkesempatan menjadi tuan rumah bagi 73 kota/kabupaten anggota JKPI dan 11 kota/kabupaten peninjau," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Melalui forum JKPI, ia mengajak para pemimpin di daerah untuk mempersiapkan pengayaan jangka panjang kota pusaka dari berbagai sektor seperti sosial ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
"Saat ini ada seminar nasional dan kami mengundang tokoh-tokoh yang bisa mendorong 'world heritage'. Apalagi, Kota Semarang menjadi tuan rumah dan wali kota akan menjadi ketua presidium (JKPI)," katanya.
Dengan menjadi tuan rumah dan memfokuskan kegiatan di Kota Lama, kata dia, diharapkan peserta JKPI bisa melihat secara langsung penataan cagar budaya yang ada di Kota Semarang terutama Kawasan Kota Lama dan Semarang Lama.
Selain itu, Ita juga mendorong dan mendukung anggota JKPI untuk bisa melengkapi dan menjaga bangunan cagar budaya di masing-masing daerah agar bisa menjadi destinasi unggulan.
"Karena mereka adalah kabupaten/kota yang memiliki cagar budaya sehingga tentunya bisa saling melengkapi dan men-'support' agar cagar budaya lainnya bisa menjadi destinasi unggulan dan living heritage bagi wilayah masing-masing," pungkasnya.
Baca juga: Wali Kota Semarang sambut 73 kabupaten/kota pusaka di Kota Lama
"Kami ingin mempromosikan apa yang ada di Kota Semarang, dan semoga bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, saat membuka Rakernas JKPI X di Kota Lama, Semarang, Rabu.
Diakuinya, Kota Semarang udah lebih cantik dan menarik, terutama kawasan cagar budayanya di Kota Lama sehingga tidak salah jika dipilih menjadi tuan rumah Rakernas JKPI X.
"Tentu kami ingin mengenalkan Kota Semarang yang wajahnya sekarang sudah lebih cantik dan menarik kepada para anggota JKPI yang tersebar di berbagai provinsi," katanya.
Ia berharap Kota Semarang bisa menginspirasi kabupaten/kota lainnya yang memiliki benda pusaka atau warisan cagar budaya untuk melestarikannya dengan baik.
"Benda pusaka ini bukan hanya benda-benda yang dianggap pajangan di rumah, tetapi termasuk juga 'heritage', kota-kota peninggalan yang harus dilestarikan karena memiliki nilai sejarah yang lebih," katanya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa rakernas tersebut bertujuan mendorong pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih pada JKPI, khususnya dalam mempercepat usulan world heritage UNESCO.
"Ini adalah perwujudan anggota JKPI saling membantu anggota lain di dalamnya. Menjadi kehormatan bagi Kota Semarang berkesempatan menjadi tuan rumah bagi 73 kota/kabupaten anggota JKPI dan 11 kota/kabupaten peninjau," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Melalui forum JKPI, ia mengajak para pemimpin di daerah untuk mempersiapkan pengayaan jangka panjang kota pusaka dari berbagai sektor seperti sosial ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
"Saat ini ada seminar nasional dan kami mengundang tokoh-tokoh yang bisa mendorong 'world heritage'. Apalagi, Kota Semarang menjadi tuan rumah dan wali kota akan menjadi ketua presidium (JKPI)," katanya.
Dengan menjadi tuan rumah dan memfokuskan kegiatan di Kota Lama, kata dia, diharapkan peserta JKPI bisa melihat secara langsung penataan cagar budaya yang ada di Kota Semarang terutama Kawasan Kota Lama dan Semarang Lama.
Selain itu, Ita juga mendorong dan mendukung anggota JKPI untuk bisa melengkapi dan menjaga bangunan cagar budaya di masing-masing daerah agar bisa menjadi destinasi unggulan.
"Karena mereka adalah kabupaten/kota yang memiliki cagar budaya sehingga tentunya bisa saling melengkapi dan men-'support' agar cagar budaya lainnya bisa menjadi destinasi unggulan dan living heritage bagi wilayah masing-masing," pungkasnya.
Baca juga: Wali Kota Semarang sambut 73 kabupaten/kota pusaka di Kota Lama