Universitas Indonesia (UI) terus memperkuat reputasi akademik di tingkat global, salah satunya melalui konferensi bertajuk The 6th International Conference on Vocational Education Applied Science and Technology (ICVEAST) 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Abdul Haris di sela acara konferensi tersebut di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan UI sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia berupaya mempertahankan reputasi akademik.
"Ini strategi kami mempertahankan reputasi akademik, strategi bagaimana bisa memperbaiki diri, harus update dalam global. Reputasi akademik harus dibangun dengan melakukan berbagai upaya, tentu membuat UI visible atau nampak di level global," katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Abdul Haris di sela acara konferensi tersebut di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan UI sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia berupaya mempertahankan reputasi akademik.
"Ini strategi kami mempertahankan reputasi akademik, strategi bagaimana bisa memperbaiki diri, harus update dalam global. Reputasi akademik harus dibangun dengan melakukan berbagai upaya, tentu membuat UI visible atau nampak di level global," katanya.
Ia mengatakan UI juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan.
"Kami memperbaiki tiga pilar utama, yakni pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Dari sisi pendidikan, kami dorong agar semua fakultas untuk melebarkan sayap dalam melakukan global engagement dengan memperluas jejaring kerja sama," katanya.
Hal itu, kata dia, juga terkait dengan acara tersebut yang merupakan upaya menggarap mitra internasional.
Hal itu, kata dia, juga terkait dengan acara tersebut yang merupakan upaya menggarap mitra internasional.
"Harapannya ke depan terbangun kolaborasi," katanya.
Konferensi tersebut mengeksplorasi beragam topik, mulai dari memodernisasi kurikulum pendidikan vokasi hingga mendorong kewirausahaan dan mempromosikan keunggulan pelatihan vokasi.
"Bersama-sama kami akan mempelajari paradigma baru dari blended learning, work based training, dan peningkatan keterampilan untuk memanfaatkan potensi sebenarnya dari Vocational 5.0," katanya.
"Bersama-sama kami akan mempelajari paradigma baru dari blended learning, work based training, dan peningkatan keterampilan untuk memanfaatkan potensi sebenarnya dari Vocational 5.0," katanya.