Pemerintah Korsel bakal bantu pengembangan kota pintar di Banyumas
Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan Pemerintah Korea Selatan bakal membantu pengembangan program kota pintar atau smart city di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saat ditemui usai pertemuan antara tim Pemerintah Korea Selatan dan Bupati Banyumas Achmad Husein di Kompleks Pendopo Sipanji, Purwokerto, Banyumas, Jumat, Adisatrya mengatakan bantuan tersebut berawal dari kehadirannya dalam suatu acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Korea Selatan.
"Kira-kira pertengahan tahun lalu, kami diundang ke acara yang diadakan oleh Pemerintah Korea Selatan di Jakarta, termasuk di situ ada perusahaan-perusahaan teknologi IT dan lain-lain, salah satunya menawarkan program smart city," jelasnya.
Ia mengaku langsung terpikir Banyumas saat melihat program smart city yang ditawarkan Pemerintah Korea Selatan.
Menurut dia, program tersebut sangat bagus dan berpeluang untuk diterapkan di Banyumas.
"Akhirnya, kita tindak lanjuti, Alhamdulillah bisa terus sampai sekarang dan Indonesia itu menjadi salah satu negara dari sekian banyak yang terpilih," tegasnya.
Ia mengatakan hal itu bisa terwujud karena pihaknya ngotot serta mendorong supaya Indonesia terpilih dan Banyumas menjadi kota atau area pertama yang akan mendapatkan program dari Korea Selatan tersebut.
"Dalam dua hari ini, dari kemarin sampai sekarang, audiensi dan bertemu dengan Bupati, ya ingin merencanakan kelanjutannya seperti apa," katanya.
Lebih lanjut, Adisatrya mengatakan dalam pertemuan tersebut juga disampaikan bahwa Bupati Banyumas diundang ke Seoul, Korea Selatan, pada awal September untuk kick of meeting pertama terkait rencana smart city itu.
Sementara, dari hasil kegiatan yang dilakukan sejak hari Kamis (13/7/2023), dia mengaku melihat paparan dari pejabat-pejabat Pemerintah Kabupaten Banyumas maupun perwakilan Pemerintah Korea Selatan sudah mulai menyatu dan sekarang tinggal perencanaan untuk implementasinya.
"Ada tahapan-tahapannya. Tahapan pertama itu adalah semacam proof of concept (POC), nanti konsepnya seperti apa, itu mesti dirancang dulu, ya seperti feasibility study. Setelah itu, fokusnya diawali untuk manajemen bencana, seperti banjir, longsor, dan lain-lain, seperti itu kira-kira," jelasnya.
Dalam hal ini, kata dia, tahapan POC berlangsung dalam waktu 10 bulan karena pemerintah Korea Selatan harus datang ke Banyumas untuk melihat apa saja yang sudah dimiliki dan apa saja yang diperlukan daerah itu.
"Kalau hasil awal tadi, Banyumas sepertinya sudah cukup maju dibanding daerah-daerah lainnya, sudah ada Dewan Smart City di sini, secara aturan juga sudah ada semua, jadi tinggal dilanjutkan saja," kata Adisatrya.
Sementara, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan terima kasih karena Banyumas terpilih sebagai area pertama yang menerima program smart city tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memaparkan berbagai hal yang ada di Banyumas termasuk penanganan kebencanaan di daerah itu.
Baca juga: Pramuka Kudus kirim tujuh anggota ikuti jambore dunia di Korsel
Saat ditemui usai pertemuan antara tim Pemerintah Korea Selatan dan Bupati Banyumas Achmad Husein di Kompleks Pendopo Sipanji, Purwokerto, Banyumas, Jumat, Adisatrya mengatakan bantuan tersebut berawal dari kehadirannya dalam suatu acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Korea Selatan.
"Kira-kira pertengahan tahun lalu, kami diundang ke acara yang diadakan oleh Pemerintah Korea Selatan di Jakarta, termasuk di situ ada perusahaan-perusahaan teknologi IT dan lain-lain, salah satunya menawarkan program smart city," jelasnya.
Ia mengaku langsung terpikir Banyumas saat melihat program smart city yang ditawarkan Pemerintah Korea Selatan.
Menurut dia, program tersebut sangat bagus dan berpeluang untuk diterapkan di Banyumas.
"Akhirnya, kita tindak lanjuti, Alhamdulillah bisa terus sampai sekarang dan Indonesia itu menjadi salah satu negara dari sekian banyak yang terpilih," tegasnya.
Ia mengatakan hal itu bisa terwujud karena pihaknya ngotot serta mendorong supaya Indonesia terpilih dan Banyumas menjadi kota atau area pertama yang akan mendapatkan program dari Korea Selatan tersebut.
"Dalam dua hari ini, dari kemarin sampai sekarang, audiensi dan bertemu dengan Bupati, ya ingin merencanakan kelanjutannya seperti apa," katanya.
Lebih lanjut, Adisatrya mengatakan dalam pertemuan tersebut juga disampaikan bahwa Bupati Banyumas diundang ke Seoul, Korea Selatan, pada awal September untuk kick of meeting pertama terkait rencana smart city itu.
Sementara, dari hasil kegiatan yang dilakukan sejak hari Kamis (13/7/2023), dia mengaku melihat paparan dari pejabat-pejabat Pemerintah Kabupaten Banyumas maupun perwakilan Pemerintah Korea Selatan sudah mulai menyatu dan sekarang tinggal perencanaan untuk implementasinya.
"Ada tahapan-tahapannya. Tahapan pertama itu adalah semacam proof of concept (POC), nanti konsepnya seperti apa, itu mesti dirancang dulu, ya seperti feasibility study. Setelah itu, fokusnya diawali untuk manajemen bencana, seperti banjir, longsor, dan lain-lain, seperti itu kira-kira," jelasnya.
Dalam hal ini, kata dia, tahapan POC berlangsung dalam waktu 10 bulan karena pemerintah Korea Selatan harus datang ke Banyumas untuk melihat apa saja yang sudah dimiliki dan apa saja yang diperlukan daerah itu.
"Kalau hasil awal tadi, Banyumas sepertinya sudah cukup maju dibanding daerah-daerah lainnya, sudah ada Dewan Smart City di sini, secara aturan juga sudah ada semua, jadi tinggal dilanjutkan saja," kata Adisatrya.
Sementara, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan terima kasih karena Banyumas terpilih sebagai area pertama yang menerima program smart city tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memaparkan berbagai hal yang ada di Banyumas termasuk penanganan kebencanaan di daerah itu.
Baca juga: Pramuka Kudus kirim tujuh anggota ikuti jambore dunia di Korsel