Hujan masih berpotensi turun di Jateng bagian selatan
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas dalam satu-dua hari ke depan.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu, mengatakan berdasarkan data prakiraan musim kemarau tahun 2023, sebagian besar wilayah Jateng selatan sebenarnya diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian (10 hari, red.) pertama bulan Juni.
Bahkan, kata dia, di wilayah Cilacap dan Banyumas secara umum tidak terjadi hujan sejak dasarian ketiga bulan Mei.
"Akan tetapi sejak akhir pekan lalu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang kembali turun di wilayah Banyumas dan Cilacap," katanya.
Menurut dia, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir itu dipengaruhi oleh kemunculan gelombang Rossby Ekuator di Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat hingga tengah, Kalimantan bagian selatan, dan Papua bagian selatan
Dalam hal ini, kata dia, gelombang Rossby Ekuator merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7-10 hari.
"Gelombang Rossby Ekuator dapat meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan di wilayah-wilayah itu, termasuk di Cilacap dan Banyumas," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, dia memprakirakan kondisi cuaca cenderung mendung dan berpotensi terjadi hujan terutama pada sore hingga malam hari.
"Kondisi cuaca seperti ini diprakirakan masih akan berlangsung dalam satu hingga dua hari ke depan," kata Teguh.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu, mengatakan berdasarkan data prakiraan musim kemarau tahun 2023, sebagian besar wilayah Jateng selatan sebenarnya diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian (10 hari, red.) pertama bulan Juni.
Bahkan, kata dia, di wilayah Cilacap dan Banyumas secara umum tidak terjadi hujan sejak dasarian ketiga bulan Mei.
"Akan tetapi sejak akhir pekan lalu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang kembali turun di wilayah Banyumas dan Cilacap," katanya.
Menurut dia, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir itu dipengaruhi oleh kemunculan gelombang Rossby Ekuator di Sumatra bagian selatan, Jawa bagian barat hingga tengah, Kalimantan bagian selatan, dan Papua bagian selatan
Dalam hal ini, kata dia, gelombang Rossby Ekuator merupakan gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat dan terletak di sepanjang ekuator yang umumnya berlangsung selama 7-10 hari.
"Gelombang Rossby Ekuator dapat meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan di wilayah-wilayah itu, termasuk di Cilacap dan Banyumas," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, dia memprakirakan kondisi cuaca cenderung mendung dan berpotensi terjadi hujan terutama pada sore hingga malam hari.
"Kondisi cuaca seperti ini diprakirakan masih akan berlangsung dalam satu hingga dua hari ke depan," kata Teguh.