Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang membuat program bernama Respons Cepat Layanan Vaksinasi Kota Semarang Terintegrasi (Ravatars) untuk mencatat seluruh rekam imunisasi masyarakat, mulai anak-anak hingga dewasa.
"Imunisasi selama ini yang tercatat di puskesmas. Yang di luar puskesmas belum tercatat dengan baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Abdul Hakam di sela peluncuran "Ravatars", di Semarang, Selasa.
Padahal, kata dia, data rekam imunisasi sangat dibutuhkan, seperti untuk keperluan masuk sekolah bagi anak-anak, dan data rekam medis bagi orang dewasa yang membutuhkan vaksinasi.
Dengan Ravatars, kata dia, pencatatan imunisasi dan vaksinasi masyarakat bisa dilakukan lebih baik lagi, termasuk vaksinasi COVID-19 yang sebelumnya dicatat dalam layanan bernama Victory.
"Aplikasinya seperti Victory. Tapi Victory kan hanya untuk vaksinasi COVID-19, sekarang ini Ravatars tidak hanya COVID-19. Kami harap dengan Ravatars, pencatatan imunisasi bisa lebih baik," katanya.
Ia mencontohkan vaksinasi influenza yang biasanya dibutuhkan saat musim hujan atau vaksin pneumonia untuk orang dewasa di atas 60 tahun semuanya akan terekam di data rekam medis yang bersangkutan.
"Semua bisa tercatat. Mau orang dari mana, vaksin di puskesmas, RS swasta, klinik. Jangan sampai ada yang tidak tercatat karena biasanya sudah vaksin tapi sertifikatnya belum muncul, dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa imunisasi sangat diperlukan bagi anak-anak yang menjadi generasi emas Indonesia di masa yang akan datang.
Karena itu, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, Pemkot Semarang bekerja sama juga dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kota Semarang untuk mewujudkan anak sehat dengan program imunisasi lengkap.
"Imunisasi ini adalah pondasi anak-anak yang menjadi generasi emas Indonesia. Kalau tidak terpenuhi anak-anak menjadi rentan terhadap penyakit. Karena itu, dengan kerja sama ini diharapkan menjadi pondasi anak-anak semakin sehat," kata dia.
Berita Terkait
![Pemkab: Sasaran vaksinasi HPV di Temanggung 11.000 anak](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/22/sar.jpg)
Pemkab: Sasaran vaksinasi HPV di Temanggung 11.000 anak
Senin, 22 Juli 2024 18:29 Wib
![Kudus lanjutkan vaksinasi PMK](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/06/14/kerbau-label-dua.jpg)
Kudus lanjutkan vaksinasi PMK
Sabtu, 15 Juni 2024 10:57 Wib
![Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/03/14/vaksinasi-antraks.jpg)
Pemkab Klaten antisipasi penularan antraks dari Gunungkidul
Jumat, 15 Maret 2024 10:01 Wib
![Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/01/18/vaksinasi-polio-di-Solo-180124-yud-5.jpg)
Solo targetkan 50.115 anak terima vaksin polio
Kamis, 18 Januari 2024 15:01 Wib
![Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/01/17/ita-balaikota.jpg)
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
Kamis, 18 Januari 2024 7:44 Wib
![Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/01/15/ita-vaksin.jpg)
Pemkot Semarang target vaksinasi polio sasar 202.989 anak
Selasa, 16 Januari 2024 8:38 Wib
![Pemprov Jateng minta 3,9 juta sasaran vaksinasi polio datangi Pos PIN](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/01/15/vaksin-polio_1.jpg)
Pemprov Jateng minta 3,9 juta sasaran vaksinasi polio datangi Pos PIN
Senin, 15 Januari 2024 15:16 Wib
![Pemkab Klaten sebut vaksinasi satu-satunya cara putus penularan polio](https://img.antaranews.com/cache/160x107/2024/01/15/vaksin-polio.jpg)
Pemkab Klaten sebut vaksinasi satu-satunya cara putus penularan polio
Senin, 15 Januari 2024 15:10 Wib