Untidar kembangkan kebun anggrek di Kledung Temanggung
Temanggung (ANTARA) - Universitas Tidar (Untidar) Magelang mengembangkan kebun anggrek di Kledung Research Park di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dan dilakukan panen perdana oleh Rektor Untidar Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si, Rabu.
"Kebun anggrek ini merupakan kerja sama dengan alumni Untidar. Hal ini sebagai bukti bahwa Untidar tidak hanya sekadar ucapan bahwa unggul dalam kewirausahaan," katanya di Temanggung.
Ia menyampaikan Untidar sudah meletakkan landasan yang bagus terkait sumber-sumber pendapatan yang menjadi contoh bagi mahasiswa bagaimana mengelola suatu usaha, salah satunya di bidang pertanian, khususnya anggrek.
Menurut dia tantangannya nanti anggrek tidak hanya sekadar ditanam untuk dipanen tetapi karena ini di lembaga pendidikan maka anggrek yang dibudidayakan menjadi bagian pembelajaran media edukasi, khususnya mahasiswa Untidar serta bisa juga dari pihak luar.
"Bisa masyarakat secara luas, baik SD, SMP, SMA maupun masyarakat umum. Saya rasa tempat ini nanti bisa menjadi sentra edukasi anggrek yang bisa dikembangkan secara luas ke berbagai tempat," katanya.
Ia menuturkan tantangan ke depan adalah Untidar harus menyiapkan SDM sebaik-baiknya. Selain itu, lahan yang ada di Bandongan, Kabupaten Magelang, dengan kandang ternak yang sudah besar, selain menghasilkan pendapatan bagi lembaga juga harus menjadi media pembelajaran yang baik.
Mitra kerja Untidar dalam pengembangan anggrek Hasan Sulaeman Syah mengatakan jenis anggrek banyak, tetapi untuk kerja sama dengan Untidar ini khusus anggrek bulan.
Ia menyebutkan dua "green house" di Kledung Research Park Untidar ini memiliki kapasitas 8.000-9.000 tanaman anggrek. "Diprediksi setiap bulan bisa panen 1.500-2.000 tanaman atau setiap minggu bisa mengambil sekitar 400 tanaman," katanya.
Menurut dia pangsa pasar anggrek ke seluruh Indonesia khususnya Jawa Tengah, tetapi juga ada ke Jakarta dan luar Jawa. "Kualitas anggrek di sini sudah maksimal, bisa di atas 10 kuntum per tanaman," katanya.
Baca juga: Wali Kota Magelang dorong kreativitas warga jual jasa potensi daerah
Baca juga: Unnes kembangkan Kalisegoro sebagai kampung anggrek
"Kebun anggrek ini merupakan kerja sama dengan alumni Untidar. Hal ini sebagai bukti bahwa Untidar tidak hanya sekadar ucapan bahwa unggul dalam kewirausahaan," katanya di Temanggung.
Ia menyampaikan Untidar sudah meletakkan landasan yang bagus terkait sumber-sumber pendapatan yang menjadi contoh bagi mahasiswa bagaimana mengelola suatu usaha, salah satunya di bidang pertanian, khususnya anggrek.
Menurut dia tantangannya nanti anggrek tidak hanya sekadar ditanam untuk dipanen tetapi karena ini di lembaga pendidikan maka anggrek yang dibudidayakan menjadi bagian pembelajaran media edukasi, khususnya mahasiswa Untidar serta bisa juga dari pihak luar.
"Bisa masyarakat secara luas, baik SD, SMP, SMA maupun masyarakat umum. Saya rasa tempat ini nanti bisa menjadi sentra edukasi anggrek yang bisa dikembangkan secara luas ke berbagai tempat," katanya.
Ia menuturkan tantangan ke depan adalah Untidar harus menyiapkan SDM sebaik-baiknya. Selain itu, lahan yang ada di Bandongan, Kabupaten Magelang, dengan kandang ternak yang sudah besar, selain menghasilkan pendapatan bagi lembaga juga harus menjadi media pembelajaran yang baik.
Mitra kerja Untidar dalam pengembangan anggrek Hasan Sulaeman Syah mengatakan jenis anggrek banyak, tetapi untuk kerja sama dengan Untidar ini khusus anggrek bulan.
Ia menyebutkan dua "green house" di Kledung Research Park Untidar ini memiliki kapasitas 8.000-9.000 tanaman anggrek. "Diprediksi setiap bulan bisa panen 1.500-2.000 tanaman atau setiap minggu bisa mengambil sekitar 400 tanaman," katanya.
Menurut dia pangsa pasar anggrek ke seluruh Indonesia khususnya Jawa Tengah, tetapi juga ada ke Jakarta dan luar Jawa. "Kualitas anggrek di sini sudah maksimal, bisa di atas 10 kuntum per tanaman," katanya.
Baca juga: Wali Kota Magelang dorong kreativitas warga jual jasa potensi daerah
Baca juga: Unnes kembangkan Kalisegoro sebagai kampung anggrek