Purwokerto (ANTARA) - Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof. Akhmad Sodiq menilai peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia merupakan momentum bersama untuk bangkit dari berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini.
Saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa, Prof. Sodiq mengaku sepakat dengan Tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" yang diusung dalam Peringatan HUT Ke-77 RI.
"Ini kan satu anugerah sebenarnya, walaupun di sisi lain suatu musibah tapi harus disyukuri dengan menata ke depan lebih baik," katanya.
Ia mengatakan bahwa dengan kondisi sekarang ini menjadi suatu momentum bersama untuk bersyukur, berbenah, dan menjadikannya sebagai momentum untuk penentuan strategi kebijakan ke depan.
"Kami sangat sepakat karena ini didasari bahwa ke depan itu kan ada megadisrupsi yang sungguh luar biasa perubahannya dan menjadi suatu tantangan ke depan," kata Rektor.
Menurut dia, megadisrupsi tersebut di antaranya berkaitan dengan perubahan iklim dan perubahan revolusi industri.
Akan tetapi, kata dia, yang lebih menarik lagi adalah perubahan revolusi industri ini dipercepat dengan adanya COVID-19.
"Jadi apa yang disampaikan Pak Presiden (Presiden Joko Widodo, red.) bahwa ini gagasan untuk berbenah. Ini menjadi momentum kebijakan yang sungguh luar biasa," kata pakar peternakan itu.
Terkait dengan adanya perubahan tantangan, Prof. Sodiq mengatakan hal itu menjadikan negara-negara yang ada di dunia termasuk Indonesia akan memulainya secara bersamaan.
"Ini adalah start-nya sama, berasal dari nol kembali. Ini adalah menjadi momentum yang baik sekali untuk menata dan menentukan strategi-strategi kebijakan yang baru," katanya menegaskan.
Lebih lanjut, Rektor Unsoed itu mencontohkan perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan seiring dengan adanya pandemi COVID-19 karena Indonesia jelas sekali bergerak cepat dalam memahami tantangan revolusi industri berupa transformasi pendidikan.
Menurut dia, proses pendidikan yang semula belum terbiasa dengan pendidikan jarak jauh, daring, dan sebagainya, namun sejak adanya pandemi COVID-19 hingga sekarang hampir semua perguruan tinggi itu dipaksa untuk melakukan pendidikan jarak jauh.
"Syukur alhamdulillah ini bisa bergerak, mulai dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi," katanya.
Selain pendidikan, kata dia, di sisi ekonomi dan kesehatan banyak hal yang diperbaiki oleh pemerintah.
Bahkan di bidang kesehatan, kata dia, Indonesia merupakan satu negara yang cepat dan responsif dalam penanggulangan COVID-19, salah satunya melalui vaksinasi massal.
Kemudian saat dalam kondisi darurat COVID-19, lanjut dia, di perguruan tinggi terdapat perpanjangan masa studi dan ada bantuan-bantuan untuk mahasiswa yang orang tuanya kesulitan ekonomi.
"Ini menjadi suatu kekuatan baru bagi Indonesia, menjadi semangat baru ke depannya. Mudah-mudahan bisa menjembatani kita untuk bergerak lebih masif," kata Rektor.
Berita Terkait
Rektor: Peringkat UNS naik pada QS Asia Rankings
Jumat, 8 November 2024 16:40 Wib
Dua rektor jadi panelis debat kedua Pilkada Kota Semarang
Jumat, 8 November 2024 7:27 Wib
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
Minggu, 3 November 2024 14:03 Wib
Panen "cumlaude", Rektor UIN Walisongo ajak wisudawan studi lanjut
Sabtu, 2 November 2024 18:49 Wib
Rektor: Perubahan ITTP jadi Tel-U Purwokerto untuk penyamaan kualitas
Kamis, 31 Oktober 2024 14:16 Wib
Rektor Unisri soroti tantangan dunia kerja bagi lulusan baru
Rabu, 30 Oktober 2024 16:43 Wib
Rektor USM ke Malaysia perkuat kerja sama dengan IIUM, UTeM, dan USIM
Selasa, 29 Oktober 2024 13:39 Wib
Rektor USM ke KBRI Malaysia, bahas kesejahteraan pekerja migran
Selasa, 29 Oktober 2024 13:33 Wib