Rembang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, segera menerjunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1443 Hijriah untuk memastikan tidak ada hewan kurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kami sudah menyiapkan 44 personel, sebanyak empat orang di antaranya merupakan dokter hewan yang akan bertugas memeriksa kesehatan hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto di Rembang, Selasa.
Ia memperkirakan pemeriksaan baru bisa dimulai menjelang Idul Adha, karena dimungkinkan banyak panitia kurban yang baru mendatangkan hewan ternaknya ke masjid atau tempat pemotongan saat itu.
Dengan demikian, kata dia, personelnya memang harus bekerja ekstra keras pada H-1 Idul Adha karena harus melakukan pengecekan hingga di 14 kecamatan.
Sementara sasaran hewan ternak yang diperiksa berkisar 4.500 ekor, meliputi sapi berkisar 700-1.000 ekor dan domba sebanyak 3.500 ekor.
"Jumlah hewan ternak sebanyak itu, berdasarkan data jumlah hewan kurban tahun 2021, sedangkan tahun ini dimungkinkan tidak berbeda jauh," ujarnya.
Jajarannya, ujar Agus, juga tengah melakukan pendataan hewan kurban di masing-masing tempat ibadah.
Nantinya, kata dia, tim kesehatan hewan tersebut akan membantu memberikan status kesehatan hewan ternak kepada panitia kurban. Jika ada hewan ternak yang sakit tentunya tidak bisa dijadikan hewan kurban.
Sebelumnya, takmir masjid juga diikutkan dalam seminar tentang pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan menghadirkan akademisi dari UGM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).