Semarang (ANTARA) -
"Kehati-hatian dalam melaksanakan PTM perlu dilakukan, mengingat seusia anak sekolah belum mendapatkan vaksinasi penguat," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Semarang, Senin.
"Para pemangku kepentingan sektor pendidikan harus menyaring, seperti yang badannya tidak enak jangan dipaksakan untuk datang ke sekolah terlebih dulu demi kesehatan bersama. Saat mudik mobilitas begitu tinggi, walaupun saat ini semua relatif aman, namun tidak ada salahnya untuk ikhtiar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Usai Lebaran, mayoritas sekolah kembali melaksanakan PTM mulai Senin (9/5) dengan harapan berjalan aman, nyaman, dan penuh manfaat untuk siswa-siswi dan guru-guru yang mengajar.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu meminta pemerintah melakukan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan PTM di semua tingkatan sekolah guna mengantisipasi bertambahnya kasus COVID-19.
Evaluasi mingguan atau harian harus dilaksanakan supaya institusi pendidikan tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Baca juga: Pekalongan kaji pelaksanaan PTM 100 persen
Baca juga: Pemkab Batang wacanakan PTM 100 persen
Baca juga: PTM sejumlah sekolah di Semarang kembali dihentikan sementara