Berdasarkan laporan resmi BMKG yang diterima di Jakarta, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,56° LS ; 98,54° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 4 Km arah timur Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara, pada kedalaman 36 km.
Hasil analisis BMKG, gempa M5,4 tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Dengan demikian, seusai gempa utama M6,7, telah terjadi delapan aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar M6,0 hingga pukul 21.40 WIB.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan daerah Nias Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Siberut dengan skala intensitas III MMI (terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu di daerah Simpang Empat, Nias Barat, Pasaman Barat dengan skala intensitas II-III MMI, daerah Padang dengan skala intensitas II MMI (benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.
Lalu di daerah Simpang Empat, Nias Barat, Pasaman Barat dengan skala intensitas II-III MMI, daerah Padang dengan skala intensitas II MMI (benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.