Purbalingga (ANTARA) - Pasangan suami istri yang mendambakan kehadiran buah hati harus memahami masalah infertilitas, kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani Purbalingga dr Agus Mei Arso, Sp.OG.
"Bahwa 25-40 persen faktor infertilitas dipengaruhi oleh suami," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar awam dengan tema "Ikhtiar Mendapatkan Buah Hati" yang diselenggarakan RSIA Ummu Hani Purbalingga di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu.
Oleh karena itu, kata dia, suami pun harus melakukan pemeriksaan awal, yakni sperma analisis.
Pembicara lainnya, dr. Ardian Rahmansyah, Sp.OG. mengatakan ada dua jenis infertilitas yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
"Infertilitas primer artinya tidak mendapatkan kehamilan dalam 12 bulan hubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi," katanya.
Sementara infertilitas sekunder, kata dia, merupakan kondisi tidak mendapatkan kehamilan atau mempertahankan kehamilan setelah memiliki anak lahir hidup.
Direktur RSIA Ummu Hani Purbalingga dr. H. Mohamad Ihsan Akbar, MPH mengatakan setiap pasangan suami istri dapat dipastikan mengharapkan hadirnya sang buah hati namun tidak semua pasangan dapat dengan mudah langsung mendapatkan buah hati.
Menurut dia, seminar tersebut diselenggarakan untuk memberi gambaran kepada para pasutri yang sedang mendambakan buah hati namun tidak tahu langkah apa yang harus ditempuh.
Bahkan, sebagian pasutri tidak tahu kapan harus melakukan pemeriksaan dan ke mana harus melakukan pemeriksaan sehingga waktu mereka terbuang.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan, pihaknya bersama PT Morula Indonesia menghadirkan Klinik Fertilitas Indonesia yang sudah diluncurkan pada tanggal 14 Oktober 2021 sebagai layanan tambahan di RSIA Ummu Hani.
"Kami mengadakan seminar awam seperti ini untuk menambah pengetahuan bagi pejuang buah hati tentang apa itu infertilitas, kapan harus mulai memeriksakan kesuburan, dan pilihan program hamil apa yang tepat, sehingga bisa membantu para pejuang buah hati mendapatkan buah hati segera dan tidak membuang-buang waktu," katanya.
Customer Activation Manager Klinik Fertilitas Indonesia Winda mengharapkan pihaknya bisa seminar serupa di seluruh kota yang sudah terdapat Klinik Fertilitas Indonesia.
"Sampai saat ini Klinik Fertilitas Indonesia sudah memiliki lebih dari 100 cabang yang tersebar di Pulau Kalimantan, Jawa, Bali, Sumatra, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat," katanya.
Berita Terkait
Seminar literasi WGBC, pemateri: Mulailah dengan bacaan yang disukai
Jumat, 29 November 2024 10:26 Wib
Pasar Modal Indonesia selenggarakan CMSE 2024
Minggu, 10 November 2024 14:24 Wib
UIN Surakarta kembangkan moderasi pendidikan tinggi
Kamis, 24 Oktober 2024 14:21 Wib
Organisasi mahasiswa USM gelar "Youth Democracy Seminar"
Kamis, 17 Oktober 2024 21:33 Wib
USM seminarkan "Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan"
Rabu, 9 Oktober 2024 9:19 Wib
UIN Walisongo adakan seminar internasional Exploring Islamic Culture
Kamis, 3 Oktober 2024 17:25 Wib
Asdamindo mengajak depot air minum ikuti regulasi
Rabu, 2 Oktober 2024 17:45 Wib
DJP, IKPI, dan Unwahas seminarkan hukum perpajakan dan sosialisasi "Coretax"
Selasa, 1 Oktober 2024 10:22 Wib