Solo (ANTARA) - Koperasi Tani Makmur Sejahtera (Tamara) milik Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendorong perwakilan di daerah mengikuti perkembangan digital agar tidak ketinggalan zaman.
"Di era sekarang sudah digital, era IT yang hebat dan ini harus diadopsi," kata Ketua Koperasi Tamara HKTI Jakarta Ananda Mustadjab Latif saat menghadiri konsolidasi dengan pengurus Koperasi Tamara HKTI Soloraya di Rumah Makan KQ 5 Solo, Rabu.
Ia mengatakan seperti halnya transaksi jual beli yang sebelumnya hanya melibatkan penjual dan pembeli, untuk saat ini sudah ada teknologi digital berupa market place yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas perdagangan.
"Termasuk terkait dengan koperasi, bagaimana era milenial ini bisa mengkombinasikan antara bidang pertanian, UMKM, dan bidang lainnya agar anggota bisa sejahtera," katanya.
Ia mengatakan upaya tersebut menjadi pekerjaan rumah pengurus koperasi di daerah termasuk juga Soloraya.
"Usaha apa yang akan dilakukan agar tujuan koperasi ini bisa tercapai," katanya.
Dengan demikian, dikatakannya, dengan adanya sinergi dan saling dukung bisa terjadi simbiosis mutualisme untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, dikatakannya, Koperasi Tamara HKTI adalah pengembangan unit usaha koperasi dan saat ini telah didirikan di Kota Solo.
"Jadi kota-kota yang memiliki potensi didorong untuk mengembangkan kegiatan ekonomi melalui koperasi. Di sisi lain anggota koperasi bisa berjualan dan didukung permodalan berupa produk, nanti efek dari kegiatan di Koperasi Tamara HKTI ini bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Tamara HKTI Soloraya Raja Al Kautsar mengatakan sebagai generasi milenial ingin ikut andil dalam kesejahteraan petani. Dengan demikian, dikatakannya, kalangan milenial melalui koperasi bisa membantu petani mencari peluang setelah pandemi COVID-19.
"Tantangannya adalah bagaimana produk yang dihasilkan oleh petani ini bisa sampai ke pasar atau off taker tanpa kesulitan teknologi karena ekonomi sekarang ini sudah new normal sehingga cara berbisnis sudah beralih ke sistem online. Ini jadi salah satu tugas kami," katanya.
Berita Terkait
HKTI usulkan HPP gabah di tingkat petani naik jadi Rp6.757 per kg
Rabu, 24 April 2024 11:44 Wib
Gerakan Maju Tani siapkan 10 juta petani digital
Selasa, 12 September 2023 7:26 Wib
HKTI : Data penerima pupuk bersubsidi akurat, penyaluran tepat
Rabu, 22 Februari 2023 6:00 Wib
Catatan Akhir Tahun 2022 HKTI: Kebijakan pangan kita mestinya utamakan kesejahteraan petani
Sabtu, 31 Desember 2022 19:53 Wib
HKTI minta larangan ekspor CPO dicabut
Selasa, 17 Mei 2022 17:36 Wib
HUT ke-49, HKTI catat 6 isu yang harus jadi perhatian
Rabu, 27 April 2022 18:30 Wib
HKTI gandeng Makanku salurkan makanan siap saji ke Lumajang
Rabu, 8 Desember 2021 5:37 Wib
HKTI sebut kedaulatan pangan bukan hanya bertumpu pada luasan lahan
Kamis, 18 November 2021 18:45 Wib