Pemkot Pekalongan dukung pematenan sarung batik Pakem Kauman
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mendukung upaya pengrajin Kampung Batik Kauman untuk mematenkan motif sarung batik Pakem Kauman menjadi suatu karya yang memiliki kekhasan tersendiri.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa motif sarung batik Pakem Kaumanan merupakan perpaduan batik khas daerah yang berasal dari beragam motif seperti motif asli, pribumi, Arab, China, dan Eropa.
"Oleh karena itu, kami mengapresiasi upaya Kampung Batik Kauman yang telah berani dan semangat mematenkan motif sarung batik Pakem Kaumanan, apalagi Kota Pekalongan sebagai 'The World's City of Batik' oleh UNESCO," katanya.
Ia mengatakan pemkot sangat mengapreasiasi terhadap semangat para perajin batik untuk mematenkan produknya disaat menjelang perayaan Hari Batik Nasional yang akan diselenggarakan 2 Oktober 2021.
"Ini luar biasa sekali. Menurut kami, ini langkah yang perlu diapresiasi untuk mendorong perajin terus memperkaya motif batik yang ada sebelumnya," katanya.
Afzan yang akrab disapa Aaf mengatakan motif sarung batik Pakem Kaumanan akan menjadi langkah alternatif untuk memajukan dan memperkaya motif batik khas Kota Pekalongan.
"Semua ragam etnis batik khas Kota Pekalongan ini semuanya masuk didalamnya. Semoga ini menjadi alternatif dan semakin memajukan dan memperkaya motif batik khas daerah," katanya.
Ketua Kampung Batik Kauman, Kota Pekalongan Muihammad Husni mengatakan bahwa terciptanya motif sarung batik Pakem Kaumanan ini dilatarbelakangi oleh sejarah Kampung Batik Kauman itu sendiri.
"Kultur kebiasaan masyarakat Kauman sebagai pengrajin batik pada awalnya belum memiliki ciri khas. Akan tetapi, kami terus berpikir untuk bagaimana caranya menambah khasanah di dunia perbatikan ini hingga tercipta sarung batik Pakem Kauman," katanya.
Ia menambahkan sarung batik Pakem Kaumanan ini salah satunya terdapat motif Buketan (motif Eropa), Parang (motif Kerajaan Kraton), Jlamprang yang terinspirasi dari relief candi yang ada di Gujarat, India, dan motif Benji (Thionghoa).
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa motif sarung batik Pakem Kaumanan merupakan perpaduan batik khas daerah yang berasal dari beragam motif seperti motif asli, pribumi, Arab, China, dan Eropa.
"Oleh karena itu, kami mengapresiasi upaya Kampung Batik Kauman yang telah berani dan semangat mematenkan motif sarung batik Pakem Kaumanan, apalagi Kota Pekalongan sebagai 'The World's City of Batik' oleh UNESCO," katanya.
Ia mengatakan pemkot sangat mengapreasiasi terhadap semangat para perajin batik untuk mematenkan produknya disaat menjelang perayaan Hari Batik Nasional yang akan diselenggarakan 2 Oktober 2021.
"Ini luar biasa sekali. Menurut kami, ini langkah yang perlu diapresiasi untuk mendorong perajin terus memperkaya motif batik yang ada sebelumnya," katanya.
Afzan yang akrab disapa Aaf mengatakan motif sarung batik Pakem Kaumanan akan menjadi langkah alternatif untuk memajukan dan memperkaya motif batik khas Kota Pekalongan.
"Semua ragam etnis batik khas Kota Pekalongan ini semuanya masuk didalamnya. Semoga ini menjadi alternatif dan semakin memajukan dan memperkaya motif batik khas daerah," katanya.
Ketua Kampung Batik Kauman, Kota Pekalongan Muihammad Husni mengatakan bahwa terciptanya motif sarung batik Pakem Kaumanan ini dilatarbelakangi oleh sejarah Kampung Batik Kauman itu sendiri.
"Kultur kebiasaan masyarakat Kauman sebagai pengrajin batik pada awalnya belum memiliki ciri khas. Akan tetapi, kami terus berpikir untuk bagaimana caranya menambah khasanah di dunia perbatikan ini hingga tercipta sarung batik Pakem Kauman," katanya.
Ia menambahkan sarung batik Pakem Kaumanan ini salah satunya terdapat motif Buketan (motif Eropa), Parang (motif Kerajaan Kraton), Jlamprang yang terinspirasi dari relief candi yang ada di Gujarat, India, dan motif Benji (Thionghoa).