BWF batalkan Singapore Open, Gloria pasrah
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda campuran Gloria Emanuelle Widjaja mengaku pasrah dengan keputusan Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) yang membatalkan turnamen Singapore Open karena situasi pandemi COVID-19 yang masih mengkhawatirkan.
Melalui keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Rabu, dia memaklumi keputusan tersebut karena nyatanya situasi masih dalam keadaan yang tidak menentu.
"Jujur saya lebih berserah dengan apa yang terjadi. Masalahnya memang keadaan yang tidak pasti dan tidak jelas, ini menyangkut kesehatan seluruh pihak," kata Gloria.
Kendati begitu, atlet yang berpasangan dengan Hafiz Faizal ini menilai keputusan yang dikeluarkan BWF merupakan sikap yang tidak adil, terutama bagi pebulu tangkis di kawasan Asia yang terdampak.
Akibat pembatalan ini, Hafiz/Gloria gagal meraih kesempatan mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo setelah sebelumnya tergeser dari peringkat delapan ke sembilan.
Singapore Open, dan Malaysia Open yang terlebih dulu dibatalkan, menjadi dua turnamen kunci bagi Hafiz/GLoria yang menentukan ganda campuran tersebut lolos kualifikasi Olimpiade.
Kekecewaan juga dirasakan pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung, Richard Mainaky, dengan menyebut kedua pembatalan tersebut adalah kerugian besar bagi anak didiknya.
"Saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya kejuaraan Eropa silahkan berjalan, tapi jangan dimasukan sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo. Jelas ini tidak adil karena hanya menguntungkan atlet Eropa," Richard menegaskan.
Ia pun mendukung jika PBSI melakukan diskusi dengan BWF agar dilakukan penyesuaian atau perubahan kembali. Harapannya BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi seluruh atlet.
Melalui keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Rabu, dia memaklumi keputusan tersebut karena nyatanya situasi masih dalam keadaan yang tidak menentu.
"Jujur saya lebih berserah dengan apa yang terjadi. Masalahnya memang keadaan yang tidak pasti dan tidak jelas, ini menyangkut kesehatan seluruh pihak," kata Gloria.
Kendati begitu, atlet yang berpasangan dengan Hafiz Faizal ini menilai keputusan yang dikeluarkan BWF merupakan sikap yang tidak adil, terutama bagi pebulu tangkis di kawasan Asia yang terdampak.
Akibat pembatalan ini, Hafiz/Gloria gagal meraih kesempatan mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo setelah sebelumnya tergeser dari peringkat delapan ke sembilan.
Singapore Open, dan Malaysia Open yang terlebih dulu dibatalkan, menjadi dua turnamen kunci bagi Hafiz/GLoria yang menentukan ganda campuran tersebut lolos kualifikasi Olimpiade.
Kekecewaan juga dirasakan pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung, Richard Mainaky, dengan menyebut kedua pembatalan tersebut adalah kerugian besar bagi anak didiknya.
"Saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya kejuaraan Eropa silahkan berjalan, tapi jangan dimasukan sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo. Jelas ini tidak adil karena hanya menguntungkan atlet Eropa," Richard menegaskan.
Ia pun mendukung jika PBSI melakukan diskusi dengan BWF agar dilakukan penyesuaian atau perubahan kembali. Harapannya BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi seluruh atlet.