"Akan baik kalau kemudian kita menggunakan RPH saja karena RPH relatif sehat dan RPH kita ternyata sudah siap dalam bentuk besek, tinggal mau berapa dan dibagi dalam jumlah berapa, maka ini saran saya agar nanti tidak terjadi kerumunan," katanya di Semarang, Senin.
Ganjar menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan guna menghindari risiko penularan COVID-19 dalam pelaksanaan Shalat Id, penyembelihan hewan kurban, dan pembagian daging kurban pada Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: Hewan kurban di Jateng wajib miliki SKKH
Baca juga: Pendistribusian daging kurban di Banyumas libatkan ojek daring
"Kalau aturan dari Kemenag sudah ada, sekarang yang kita sampaikan kepada warga agar hati-hati pada saat menyembelih hewan kurban karena biasanya ada kerumunan," kata Ganjar.
Kementerian Agama sudah mengeluarkan panduan pelaksanaan Shalat Id, penyembelihan hewan kurban, dan pembagian daging kurban semasa pandemi COVID-19.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah juga sudah menyampaikan surat edaran berkenaan dengan penyelenggaraan Shalat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kurban.
Baca juga: Batang wajibkan pedagang hewan kurban ber-SKKH
Baca juga: Pemkot Pekalongan siapkan SE pemotongan hewan kurban