Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Wisnu Widjanarko mengatakan masyarakat yang sedang menjalani kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH) perlu memanfaatkan momentum tersebut untuk mendampingi anak mengakses gawai.
"Ini tantangan sekaligus momentum yang dapat dimanfaatkan untuk mendampingi anak mengakses gawai, saat seseorang harus menjalani kebijakan kerja dari rumah karena pandemi COVID-19," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Dia menambahkan pada saat ini banyak siswa sekolah yang juga sedang menjalani kebijakan belajar dari rumah.
"Untuk itu orang tua juga perlu membuat semacam perjanjian dengan anak-anak mereka mengenai berapa lama waktu yang disepakati untuk mengakses gawai di luar waktu belajar, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh," katanya.
Dia menambahkan yang diperlukan oleh anak-anak adalah pendampingan dan penjelasan yang tepat dari orang tua mereka mengenai pentingnya membatasi akses gawai.
"Melarang anak untuk tidak terlalu lama atau terlalu sering mengakses gawai akan menjadi sia-sia, karena anak bisa saja 'mencuri-curi kesempatan', karena yang dibutuhkan anak adalah pendampingan dan penjelasan dari orang tua, mengapa penggunaan gawai perlu dibatasi," katanya.
Selain itu, kata dia, orang tua juga harus kreatif dalam menciptakan aktivitas lain yang melibatkan partisipasi anak.
"Orang tua bisa membuat tawaran aktivitas lain yang melibatkan partisipasi aktif anak, seperti membantu memasak, berkebun, bersih-bersih rumah, dengan semacam hadiah yang sifatnya apresiasi psikologis," katanya.
Baca juga: RS Darurat COVID-19 tidak terima pasien anak di bawah 15 tahun
Selain itu, kata dia, orang tua juga perlu melakukan "diet gadget" selama masa kerja dari rumah.
"Orang tua perlu melakukan hal yang sama, yaitu diet gawai. Apabila orang tua harus menggunakan gawai di depan anak mereka, maka orang tua dapat menjelaskan bahwa hal tersebut perlu dilakukan untuk tuntutan pekerjaan, setelah itu, gawai bisa diletakkan di satu tempat bersama, jadi anak pun akan segan dan lebih memahami," katanya.
Sebelumnya dia juga mengingatkan agar masyarakat yang sedang menjalani kebijakan kerja dari rumah dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memperkuat interaksi antaranggota keluarga.
"Dalam situasi pandemi COVID-19 ini banyak masyarakat yang tengah menjalani kebijakan kerja dari rumah serta belajar dari rumah, momen ini perlu dimanfaatkan untuk memperkuat interaksi antaranggota keluarga," katanya.
Baca juga: WHO ingatkan anak muda tidak kebal COVID-19