Banjaranyar, Banyumas siap terima pemakaman jenazah pasien COVID-19
Purwokerto (ANTARA) - Warga Desa Banjaranyar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, siap menerima pemakaman jenazah pasien COVID-19 di tempat pemakaman umum setempat, kata Kepala Desa Banjaranyar Karseno.
"Saya tergugah atas kejadian kemarin, di mana terjadi penolakan rencana pemakaman hingga pembongkaran makam jenazah pasien positif COVID-19. Ini bukan untuk mencari sensasi, melainkan bentuk kepedulian sebagai makhluk sosial dan umat beragama," katanya saat dihubungi wartawan dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Terkait dengan hal itu, dia mengaku langsung mengajak Pemerintah Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, untuk bermusyawarah dengan warga dan paguyuban yang mengelola TPU tersebut.
Baca juga: Ganjar memohon masyarakat Jateng jangan menolak jenazah COVID-19
Baca juga: Haedar Nashir minta masyarakat tak menolak pemakaman jenazah pasien COVID-19
Menurut dia, musyarawah yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sokaraja tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa lahan TPU seluas 1 hektare akan dijadikan sebagai tempat pemakaman pasien COVID-19 jika mendapat penolakan di daerah asalnya.
"Alhamdulillah, sangat mendapat dukungan. Saya sangat tersentuh karena masih ada warga yang peduli," katanya.
Bahkan, kata dia, pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah datang untuk mengecek TPU tersebut termasuk mengonfirmasi video tentang lahan untuk pemakaman jenazah pasien COVID-19 yang diviralkan oleh warga.
Ia mengharapkan apa yang dilakukan Desa Banjaranyar menggugah desa-desa lainnya di Banyumas sehingga tidak ada lagi kejadian penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19 hingga membongkar makamnya.
"Namanya manusia, seandainya menimpa pada diri kita, keluarga kita bagaimana perasaannya," kata Karseno.
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya sudah menggandeng pemerintah desa dan tokoh-tokoh agama untuk mengambil langkah antisipasi jika terjadi penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mengumpulkan orang-orang dari berbagai desa yang sudah bersedia menerima pemakaman jenazah pasien COVID-19.
"Sampai sekarang sudah ada lebih dari 100 desa di Banyumas yang siap memberikan lahan pemakaman di desanya jika ada jenazah pasien COVID-19," katanya.
Baca juga: Din Syamsuddin: Jenazah COVID-19 bukan azab jadi jangan tolak
Baca juga: Pemkab Banyumas siapkan pemakaman khusus bagi PDP COVID-19 yang meninggal
"Saya tergugah atas kejadian kemarin, di mana terjadi penolakan rencana pemakaman hingga pembongkaran makam jenazah pasien positif COVID-19. Ini bukan untuk mencari sensasi, melainkan bentuk kepedulian sebagai makhluk sosial dan umat beragama," katanya saat dihubungi wartawan dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Terkait dengan hal itu, dia mengaku langsung mengajak Pemerintah Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, untuk bermusyawarah dengan warga dan paguyuban yang mengelola TPU tersebut.
Baca juga: Ganjar memohon masyarakat Jateng jangan menolak jenazah COVID-19
Baca juga: Haedar Nashir minta masyarakat tak menolak pemakaman jenazah pasien COVID-19
Menurut dia, musyarawah yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sokaraja tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa lahan TPU seluas 1 hektare akan dijadikan sebagai tempat pemakaman pasien COVID-19 jika mendapat penolakan di daerah asalnya.
"Alhamdulillah, sangat mendapat dukungan. Saya sangat tersentuh karena masih ada warga yang peduli," katanya.
Bahkan, kata dia, pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah datang untuk mengecek TPU tersebut termasuk mengonfirmasi video tentang lahan untuk pemakaman jenazah pasien COVID-19 yang diviralkan oleh warga.
Ia mengharapkan apa yang dilakukan Desa Banjaranyar menggugah desa-desa lainnya di Banyumas sehingga tidak ada lagi kejadian penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19 hingga membongkar makamnya.
"Namanya manusia, seandainya menimpa pada diri kita, keluarga kita bagaimana perasaannya," kata Karseno.
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya sudah menggandeng pemerintah desa dan tokoh-tokoh agama untuk mengambil langkah antisipasi jika terjadi penolakan pemakaman jenazah pasien COVID-19.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mengumpulkan orang-orang dari berbagai desa yang sudah bersedia menerima pemakaman jenazah pasien COVID-19.
"Sampai sekarang sudah ada lebih dari 100 desa di Banyumas yang siap memberikan lahan pemakaman di desanya jika ada jenazah pasien COVID-19," katanya.
Baca juga: Din Syamsuddin: Jenazah COVID-19 bukan azab jadi jangan tolak
Baca juga: Pemkab Banyumas siapkan pemakaman khusus bagi PDP COVID-19 yang meninggal